Insomnia adalah suatu gangguan tidur seperti ketidakpuasan terhadap kualitas tidur, kesulitan untuk tidur maupun untuk mempertahankan tidur sehingga menyebabkan gejala fisik dan emosional yang berpengaruh terhadap kinerja dan juga terhadap kognitif. Adanya gangguan jiwa seperti depresi, kelelahan maupun kecemasan yang memuncak menyebabkan terjadinya insomnia sehingga tidur seseorang tidak pulas. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik, variasi penyakit yang menimbulkan insomnia, penggunaan obat, dan interaksi obat yang terjadi. Metode penelitian dengan menggunakan metode observasional secara retrospektif dengan penelusuran data rekam medik pada salah satu rumah sakit khusus daerah di Kalimantan Timur dengan teknik total sampling selama tahun 2019. Hasil yang diperoleh untuk data karakteristik yaitu insomnia lebih besar diderita oleh perempuan (57%) pada usia 56-65 tahun (40%) dengan tingkat pendidikan SD dan SMP (30%) dan yang tidak bekerja (77%). Untuk variasi penyakit insomnia dilihat dari penyebab dan riwayat penyakit yang diderita diperoleh adanya gangguan kecemasan atau ansietas. Pengobatan yang dilakukan dengan terapi tunggal 87% yaitu menggunakan obat Alprazolam (8%), Clozapine (41%), Fluoxetine (4%), Risperidone (8%), Lorazepam (8%),
Diazepam (11%), Zolpidem tartrate (4%), Amitripthyline (4%), Clonazepam
(4%), dan Clorpromazin (8%) sedangkan terapi 2 kombinasi obat 13% yaitu menggunakan obat Fluoxetine dan Amitripthyline (25%), Clozapine dan Sertraline (50%), serta Maprotiline hidroklorida dan Clobazam (25%). Interaksi potensial seluruhnya merupakan interaksi farmakokinetik fase metabolisme dengan tingkat keparahan mayor 75% dan moderat 25%.
Kata Kunci: gangguan tidur, insomnia, pengobatan