Sengketa dapat terjadi pada siapa saja dan dimana saja. Dalam perkembangan dunia sengketa dapat terjadi antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok, antara kelompok dengan kelompok, antara perusahaan dengan perusahaan, antara perusahaan dengan negara, antara negara dengan negara dan sebagainya. Sengketa dapat terjadi pada siapa saja dan dimana saja. Sengketa dapat bersifat publik maupun bersifat keperdataan dan dapat terjadi baik dalam lingkup lokal, nasional maupun internasional. Pada umumnya hukum internasional atas sengketa yang bersifat politik dan sengketa yang bersifat hukum . Penyelesaian Sengketa dapat dilakukan dengan melalui upaya litigasi dan Non litigasi. Sumber potensi sengketa antar-negara dapat berupa perbatasan. Sengketa antara Suriah dan Israel merupakan sengketa terhadap batas dan perebutan wilayah Dataran Tinggi Golan yang terletak di antara perbatasan Suriah dan Israel yang memiliki luas 1.800 km2 ini dulunya merupakan wilayah Suriah, namun Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari tangan Suriah pada tahun 1967 dalam Perang Enam Hari berakhir dengan kemenangan menentukan bagi Israel, yang merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah. Dataran tinggi Golan tentunya memiliki keuntungan bagi siapapun pemiliknya Suriah maupun Israel. Dataran Tinggi Golan menjadi sumber air utama bagi kawasan yang gersang di sana. Air hujan yang tertampung di Golan mengalir ke Sungai Yordan. Inilah alasan Israel sangat ingin menguasai dataran tinggi Golan dan Suriah pun sangat ingin mempertahakan kedaulatannya atas dataran Tinggi Golan. Sengketa antara Suriah dan Israel merupakan sengketa terhadap batas dan perebutan wilayah Dataran Tinggi Golan yang terletak di antara perbatasan Suriah dan Israel yang memiliki luas 1.800 km2 ini dulunya merupakan wilayah Suriah, namun Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari tangan Suriah pada tahun 1967 dalam Perang Enam Hari berakhir dengan kemenangan menentukan bagi Israel, yang merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah. Pasukan Suriah juga melakukan upaya untuk merebut kembali wilayah itu pada tahun 1973 namun gagal. Perang itu berakhir dengan gencatan senjata yang membuat sebagian besar Dataran Tinggi Golan berada di tangan Israel. Berikut beberapa penyebab Israel ingin menguasai dataran tinggi Golan dari Suriah. Pada tahun 1981, Israel mengeluarkan hukum yang secara efektif mengklaim dataran tinggi Golan adalah sebagian dari wilayah Israel. Tetapi langkah itu tidak pernah diakui secara internasional, dan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun itu mengatakan bahwa keputusan Israel untuk memberlakukan hukum, yurisdiksi, dan administrasi di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki, tidak dianggap sah dan tidak memiliki efek hukum internasional.
Kata Kunci : Sengketa, Negara, Litigasi,