Gulma kirinyuh (Chromolaena odorata L) di kenal juga dengan Siam weed , merupakan gulma dan tumbuhan invasif yang penyebarannya sudah meluas di wilayah Indonesia. C. odorata perlu mendapat perhatian khusus agar penyebarannya tidak semakin meluas dan menimbulkan kerugian secara ekonomi dan ekologi lebih besar.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: kepadatan populasi larva berdasarkan jumlah puru, dan membandingkan jumlah pupa per puru dan jumlah larva per puru pada gulma kirinyuh. . . Penelitian lapangan dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Teluk Dalam, Kecamatan Tenggarong Seberang, kegiatan ini di mulai dari bulan Desember hingga Maret 2020. Penelitian ini menggunakan Metode Kuadran. Pengambilan sampel larva dan pupa pada puru gulma kirinyuh pada petak kuadran menggunakan suatu ukuran luas yang diukur dalam satuan kuadran, yaitu meter persegi (m2 ) ukuran 2 m x 2 m dengan jarak 20 meter pada setiap arah mata angin. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan metode kuadran dengan rumus D = N/S, dimana D = kepadatan populasi, N = jumlah individu, S = Luas kuadran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah populasi larva Cecidochares Connexa yang ditemukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Teluk Dalam, Kecamatan Tenggarong Seberang dari keseluruhan 5 petak sampel mencapai 188 individu. Dalam satu kuadran gulma kirinyuh dapat ditemukan 169 puru, dan dalam satu puru dapat muncul rata-rata 1,7 ekor lalat C. connexa sehingga dapat menyebabkan penghambatan produksi bunga gulma kirinyuh. Pada kuadran 1 terdapat 1 pupa, dan 17 larva C. Connexa. Kuadran 2 terdapat 4 pupa, dan 132 larva C. connexa. Kuadran 3 terdapat 6 pupa, dan 28 larva C. connexa. Kuadran 4 terdapat 9 pupa, dan 6 larva C. connexa dan pada kuadran 5 terdapat 6 pupa, dan 5 larva C. Connexa.