Detail Cantuman Kembali

Implementasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) Perkebunan Dan Pabrik Sawit Di Wilayah Kabupaten Kutai Timur

Perkebunan sawit merupakan komoditi utama sektor perkebunan di Kabupaten Kutai Timur, dan telah memberikan dampak negatif berupa meningkatnya tekanan terhadap lingkungan. Implementasi dokumen lingkungan hidup dalam kegiatan perkebunan kelapa sawit belum optimal sebagaimana yang diharapkan. Salah satu upaya meminimalkan dampak negatifnya adalah dilakukannya penaatan pengelolaan lingkungan hidup melalui instrumen Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).
Tujuan dari penelitian ini yaitu, mengevaluasi kegiatan ISPO yang telah diimplementasikan dalam kegiatan pabrik dan kebun kelapa sawit di wilayah Kabupaten Kutai Timur, mengetahui parameter ISPO apa saja yang belum maksimal dilaksanakan dan kendala dalam pelaksanaannya.
Penelitian dilakukan di wilayah Kabupaten Kutai Timur, terdiri dari PT. Swakarsa Sinarsentosa di Kecamatan Muara Wahau, PT. Bima Palma Nugraha di Kecamatan Bengalon, PT. Sinergi Agro Industri di Kecamatan Sandaran, PT. Sumber Kharisma Persada di Kecamatan Sangkulirang, PT. Karyanusa Eka Daya di Kecamatan Telen, PT. Bima Agri Sawit di Kecamatan Karangan dan PT. Telen di Kecamatan Kaubun. Jenis penelitan adalah deskriptif kuantitatif, dengan kriteria telah memiliki pabrik kelapa sawit dengan kapasitas lebih dari 30 Ton TBS /jam dan luasan kebun lebih dari 5.000 Ha. Sampel diambil sebanyak 7 (tujuh), dengan aspek penilaian adalah manajemen pengelolaan lingkungan hidup, sistem dan pencapaian hasil kegiatan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan, penerapan poduksi bersih, dan sertifikasi pengelolaan lingkungan.
Hasil dari penelitian ini, menunjukkan bahwa score implementasi ISPO tertinggi adalah PT. Swakarsa Sinarsentosa sebesar 73,4, diikuti PT. Bima Palma Nugraha sebesar 69,2, PT. Telen sebesar 64,2, PT. Karyanusa Eka Daya sebesar 63,6, PT. Sumber Kharisma Persada sebesar 61,8, PT. Bima Agri Sawit sebesar 61,4 dan score terendah ditunjukkan oleh PT. Sinergi Agro Industri sebesar 59,6. Rata - rata prosentase ketaatan dan ketidaktaatan dari perusahaan tersebut adalah , prosentase ketaatan 63,3% dan prosentase ketidaktaatan 36,7%. Terdapat tiga kendala utama yang menyebabkan implementasi ISPO di perusahaan perkebunan dan pabrik kelapa sawit tidak terlaksana secara maksimal yaitu sumber daya manusia, penerapan kebijakan dan koordinasi dengan instasi teknis pembina.

Kata kunci : Indonesian Sustainable Palm Oil, ISPO, Pengelolaan Lingkungan Hidup

Ketersediaan

LOADING LIST...

Detail Information

Judul Implementasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) Perkebunan Dan Pabrik Sawit Di Wilayah Kabupaten Kutai Timur
Pengarang Mangasa Tua Pandapotan Siregar - Personal Name
No. Panggil TESIS MAN i 2021
Subyek Pengawasan, Pengelolaan Lingkungan Hidup, Usaha
Indonesian Sustainable Palm Oil, ISPO,
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Bahasa Indonesia
Tempat Terbit Universitas Mulawarman
Tahun Terbit 2021
Penerbit PASCASARJANA
Jurusan Magister Ilmu Lingkungan
Lampiran Berkas
LOADING LIST...

Informasi
DETAIL CANTUMAN
Kembali ke sebelumnya  
UPA. PERPUSTAKAAN UNMUL

DIGITAL LIBRARY


Jl. Kuaro Gunung Kelua