Yola Widianingtyas. 2021, Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Materi Luas Bangun Datar pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Pembimbing I Sukriadi, S.Pd., M.Pd. dan Pembimbing II Fara Virgianita Pangadongan, M.Pd.
Kata Kunci: Keterampilan Berpikir Kritis, Materi Luas Bangun Datar
Pendidikan di era revolusi industri 4.0 menuntut seluruh elemen pendidikan bergerak maju mengikuti perkembangan zaman, salah satunya dengan meningkatkan keterampilan berpikir kritis (critical thinking). Siswa harus memiliki keterampilan berpikir kritis sebagai bekal utama dalam mempersiapkan perubahan zaman yang semakin berkembang. Penelitian ini dilatarbelakangi terbatasnya keterampilan penghafalan konsep atau prosedur penyelesaian soal matematika materi luas bangun datar sehingga mengakibatkan rendahnya keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan berpikir kritis materi luas bangun datar pada siswa kelas V Sekolah Dasar 015 Kariangau, Kecamatan Balikpapan Barat.
Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas V yang berjumlah 27 siswa dan objek penelitian adalah keterampilan berpikir kritis tentang materi luas bangun datar. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes tertulis, wawancara. Instrumen penelitian menggunakan tes belajar matematika dan pedoman wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Teknik analisis keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan uji kredibilitas yaitu triangulasi waktu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis materi luas bangun datar pada siswa kelas V Sekolah Dasar, mampu memenuhi indikator berpikir kritis yaitu interpretasi (interpretation), analisis (analysis), evaluasi (evaluation) dan kesimpulan (inference). Meskipun pada siswa kategori rendah mampu memenuhi indikator keterampilan berpikir kritis yaitu analisis (analysis) dan evaluasi (evaluation), pada siswa kategori sedang mampu memenuhi indikator berpikir kritis yaitu interpretasi (interpretation), analisis (analysis), dan evaluasi (evaluation), sedangkan untuk siswa kategori tinggi mampu memenuhi indikator keterampilan berpikir kritis yaitu interpretasi (interpretation), analisis (analysis), evaluasi (evaluation) dan kesimpulan (inference).