Detail Cantuman Kembali
ERIC FRANDIKA - Personal Name

KUALITAS KAYU LAMINA BERDASARKAN KOMBINASI SUSUNAN LAPISAN DARI JENIS KAYU BAYUR (Pterospermum javanicum) dan KAYU PANGSOR (Ficus callosa WILLD)

ERIC FRANDIKA. Kualitas Kayu Lamina Berdasarkan Kombinasi Susunan Lapisan Dari Jenis Kayu Bayur (Pterospermum javanicum) Dan Kayu Pangsor (Ficus callosa Willd) (di bawah bimbingan Irvin Dayadi dan Kusno Yuli Widiati)
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui sifat fisika dan mekanika kayu lamina kombinasi jenis kayu Bayur (Pterospermum javanicum) dan Pangsor (Ficus callosa willd) berdasarkan perbedaan susunan lapisan kayu. Manfaat dari penelitian diharapkan dapat memberikan informasi kayu lamina dari kombinasi kayu jenis Bayur (Pterospermum javanicum) dan kayu jenis Pangsor (Ficus callosa Willd) dapat digunakan sebagai parameter dalam mengembangkan industri kayu lamina. Pengujian statistik menggunakan Rancangan percobaan acak lengkap, sedangkan untuk uji lanjut menggunakan uji lanjut LSD (Least Significant Difference). Pengujian sifat fisika dan mekanika kayu lamina dilakukan berdasarkan standar Jerman DIN (Deutsches Institut Fuer Normung) meliputi sifat fisika kayu yaitu kadar air dan kerapatan dan untuk sifat mekanika kayu meliputi pengujian keteguhan rekat geser, keteguhan lengkung statis meliputi keteguhan elastisitas Modulus of Elasticity (MoE), dan keteguhan patah Modulus of Rupture (MoR). Nilai rataan kadar air tertinggi terdapat pada kayu solid Bayur sebesar 15,15 % sedangkan nilai terendah terdapat pada kayu lamina dengan perlakuan 2 lapis (Pangsor-Pangsor) 11,15 %. Kerapatan kering tanur tertinggi terdapat pada kayu solid Bayur 0,47 g/cm3 dan terendah terdapat pada kayu solid Pangsor sebesar 0,22 g/cm3. Nilai MoE tertinggi pada perlakuan kayu solid Bayur yaitu sebesar 10.041,93 N/mm2 dan yang terendah pada perlakuan A5 (Pangsor-Pangsor) sebesar 3.472,90 N/mm2, untuk MoR tertinggi pada perlakuan A1 (Bayur) sebesar 81,77 N/mm2, dan nilai yang terendah terdapat pada perlakuan A5 (Pangsor-Pangsor) sebesar 28,16 N/mm2. Keteguhan geser nilai tertinggi terdapat pada perlakuan A1 (Bayur) dengan nilai 7,622 N/mm2 dan nilai terendah terdapat pada perlakuan G5 (Pangsor-Pangsor) 2,907 N/mm2. Untuk nilai kerusakan kayu pada kayu lamina 2 lapis perlakuan pada G3 (Bayur-Bayur) memiliki nilai 63,1 % pada perlakuan G4 (Pangsor-Bayur) 43,6 % dan untuk perlakuan G5 (Pangsor-Pangsor) memiliki nilai 37,4 %. Berdasarkan klasifikasi kelas kuat kayu lamina untuk pengujian keteguhan elastisitas (MoE) termasuk dalam kelas III sampai IV dan keteguhan patah (MoR) masuk dalam kelas kuat II sampai V dan untuk keteguhan geser masuk pada kelas kuat II sampai kelas kuat V.

Ketersediaan

LOADING LIST...

Detail Information

Judul KUALITAS KAYU LAMINA BERDASARKAN KOMBINASI SUSUNAN LAPISAN DARI JENIS KAYU BAYUR (Pterospermum javanicum) dan KAYU PANGSOR (Ficus callosa WILLD)
Pengarang ERIC FRANDIKA - Personal Name
No. Panggil SKRIPSI ERI k 2021
Subyek SIFAT FISIKA DAN MEKANKA KAYU LAMINA
Bahasa Indonesia
Tempat Terbit Universitas Mulawarman
Tahun Terbit 2021
Penerbit Fakultas Kehutanan
Jurusan KEHUTANAN
Lampiran Berkas
LOADING LIST...

Informasi
DETAIL CANTUMAN
Kembali ke sebelumnya  
UPT. PERPUSTAKAAN UNMUL

DIGITAL LIBRARY


Jl. Kuaro Gunung Kelua