Deteksi kebuntingan secara dini merupakan suatu langkah penting dalam manajemen reproduksi ternak potong dari sisi ekonomi. Persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu. Proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indranya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pemahaman peternak terhadap deteksi kebuntingan dini pada sapi bali dan mengetahui hubungan antara persepsi pemahaman peternak dalam mendeteksi kebuntingan dengan efisiensi reproduksi ternak. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan mulai dari bulan juli hingga desember. Lokasi penelitian berada di Kelurahan Lempake. Dalam penelitian ini menggunakan pengumpulan data dalam bentuk data primer (kuisioner) dan data sekunder (studi perpustakaan dan instansi terkait). Pengambilan sampel menggunakan metode proportional sampling dan sampel yang digunakan adalah kelompok tani yang terdapat anggota peternak didalamnya didapat sebanyak 21 responden. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisisi persepsi dilakukan dengan menggunakan skala likert. Hasil analisis penelitian menunjukan peternak di Desa Lempake memiliki efisiensi reproduksi yang tinggi ditinjau dari tidak terjadinya Kawin berulang (repeat breeding). Tingkat fertilitas ternak di Desa Lempake dapat di kategoikan memiliki presentase yang tinggi. Peternak di Desa Lempake memiliki nilai NRR (Non-return rate) yang rendah. Pendidikan peternak yang rendah tidak mempengaruhi tingginya nilai SC (service per conception)