Upacara adat adalah merupakan tradisi masyarakat tradisional yang masih dianggap memiliki nilai-nilai yang masih relevan bagi kebutuhan masyarakat sebagai pendukung keberlangsungan hidupnya. Selain sebagai usaha manusia untuk dapat berhubungan dengan arwah leluhur, juga merupakan sebagai perwujudan dari kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri secara aktif terhadap alam dan lingkungannya. Dalam upacara adat tentunya akan ada beberapa rangakaian yang harus dilaksanakan, salah satunya adalah rangkaian kegiatan bermain judi yang dilakukan dalam setiap upacara adat Kuangkai. Sejatinya perjudian adalah merupakan kegiatan yang di larang dan telah di atur dalam Undang-Undang. Namun perjudian yang dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Kutai Barat adalah merupakan suatu pengecualian dengan alasan sebagai suatu bagian dari upacara adat yang tidak dapat di tiadakan.
Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsikan permasalahan pertama, bagaimana Adat mengatur perjudian yang dilakukan pada saat upacara Adat Kuangkai di Kabupaten Kutai Barat. Kedua, bagaimana pihak Kepolisian Resort Kutai Barat dalam menyikapi fenomena perjudian dalam rangkaian upacara adat Kuangkai dan upaya apa saja yang telah dilakukan oleh pihak Kepolisian dalam memberantas tindak pidana perjudian di dalam upacara adat Kuangkai di Kutai Barat.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode socio-legal research, yaitu metode penelitian yang mendekati suatu permasalahan melalui penggabungan antara analisa normatif dengan pendekatan ilmu non-hukum dalam melihat hukum. Namun tidak berarti mengenyampingkan dukungan sisi doctrinal dengan alasan salah satu sasaran studi ini melihat seperangkat norma positif dalam kaitannya dengan tindak pidana perjudian yang dilakukan di dalam upacara adat (kuangkai) di Kabupaten Kutai Barat.