GURNANDA AFIN PUTRA, Dinamika Perubahan Tutupan Lahan Di PT. Multi Harapan Utama Kaupaten Kutai Kartanegara Dengan Menggunakan Citra Landsat. (dibawah bimbingan Hari Siswanto dan Ariyanto).
Penelitian ini membahas mengenai perubahan tutupan lahan di PT. Multi Harapan Utama (MHU) dengan menggunakan Citra Landsat di PT. Multi Harapan Utama (MHU). Pada tulisan ini perubahan tutupan lahan dari tahun 1990-2020 dan kita bisa melihat apa saja perubahan yang terjadi dalam kurun waktu 30 tahun.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat Peta Tutupan Lahan dengan menggunakan citra landsat di PT. Multi Harapan Utama dari tahun 1990, 1992, 1994, 1996, 1998, 2000, 2002, 2004, 2006, 2008, 2010, 2012, 2014, 2016, 2020 dan mengetahui dinamika perubahan tutupan lahan setiap 2 tahun dari 1990-2020. Penelitian ini diharapkan memberikan informasi mengenai kondisi tutupan lahan terbaru tahun 2020 dan perubahan tutupan lahan di PT.MHU serta informasi mengenai tutupan lahan sebelum dibuka kegiatan pertambangan dan sesudah dibuka kegiatan pertambangan di PT.MHU.
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode interpretasi secara visual atau digitizing on screen dengan memperhatikan 7 unsur interpretasi seperti rona/warna, bentuk, ukuran, tekstur, situs, pola, dan bayangan dikelaskan sesuai dengan KLHK No. 7645 Tahun 2010. Hasil interpretasi dianalisis dengan menggunakan teknik overlay dan dilakukan perhitungan luas perubahan tutupan lahan untuk melihat jenis dan trend perubahan lahannya. Tingkat akurasi hasil interpretasi di uji akurasi atau ground check lapangan.
Hasil interpretasi citra didapatkan 8 jenis tutupan lahan yang terdapat di PT.MHU. Berdasarkan hasil interpretasi tutupan yang paling luas adalah hutan sekunder dengan luasan sebesar 27.463,708 ha dengan jenis perubahan yang paling sering terjadi dalam periode 30 tahun adalah dari semak belukar ke pertambangan dengan luas perubahan sebesar 610,350 ha. Hasil analisis tutupan lahan selama 30 tahun, trend positif terjadi pada semak belukar dan pertambangan, sedangkan trend negatif terjadi pada tutupan hutan sekunder. Tingkat akurasi interpretasi dalam penelitian ini sebesar 88 %
Kata kunci : Tutupan lahan, interpretasi visual, PT. MHU, akurasi interpretasi.