Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi Benzylamino purin (BAP) dan asal tunas batang atas yang tepat untuk mengoptimalkan pertumbuhan bibit okulasi durian. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor dengan empat ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi BAP, terdiri atas empat taraf, yaitu: 0 ppm, 125 ppm, 250 ppm dan 375 ppm. Faktor kedua adalah asal tunas, terdiri atas 3 taraf yaitu 10 cm dari pucuk, 20 cm dari pucuk dan 30 cm dari pucuk. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat interaksi antara perlakuan konsentrasi BAP dan asal tunas batang atas lai (Durio kutejensis) terhadap pertumbuhan bibit durian. Interaksi perlakuan konsentrasi BAP 125 ppm dan asal tunas 30 cm dari pucuk merupakan interaksi perlakuan terbaik dalam mengoptimalkan pertumbuhan bibit okulasi durian. Pemberian konsentrasi BAP berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit durian. Konsentrasi BAP 125 ppm merupakan konsentrasi perlakuan terbaik dalam mengoptimalkan pertumbuhan bibit okulasi durian. Penggunaan asal tunas batang atas lai (Durio kutejensis) berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit durian. Asal tunas batang atas 30 cm dari pucuk merupakan perlakuan asal tunas terbaik dalam mengoptimalkan pertumbuhan bibit okulasi durian.