Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan suatu permasalahan kesehatan masyarakat utama yang dapat menimbulkan kejadian luar biasa dengan angka kesakitan tertinggi dan penyebaran penyakit di masyarakat. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan kepadatan jentik dan karakteristik kontainer sebagai tempat berkembangbiakan jentik nyamuk terhadap kejadian DBD. Jenis penelitian menggunakan metode observasi analitik dengan pendekatan cross secsional dan subyek penelitian adalah 272 rumah di desa tideng pale kabupaten Tana Tidung. Variabel terikat adalah kepadatan jentik Aedes aegypti dan variabel bebas adalah pelaksanaan PSN DBD, Penggunaan bubuk Abate, Bahan Kontainer, letak kontainer, warna kontainer dan kondisi tutup kontainer, HI, CI, BI. Jenis analisis ada dua cara yaitu analisis univariat menggunakan tabel distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji Chi Square. Jenis kontainer paling banyak ditemukan adalah bak mandi 27,97%. Pelaksanaan PSN DBD paling banyak adalah kurang baik sebesar 63,97%, penggunaan bubuk abate berisiko sebanyak 93,75%, bahan plastik dan keramik sebanyak 81,90%, letak kontainer di dalam rumah sebanyak 60,21%, warna gelap terbanyak yaitu 54,29%, tanpa penutup sebanyak 70,77%. Angka bebas jentik (ABJ) adalah 19,11%, angka HI sebesar 80,88%, angka CI sebesar 38,39%, dan angka BI sebesar 121,69%. Variabel penelitian yang terdapat hubungan dengan kepadatan jentik adalah, pelaksanaan PSN DBD (p=0,000), bahan kontainer (p=0,000), tutup kontainer (p=0,011), sedangkan yang tidak ada hubungan dengan kepadatan jentik adalah penggunaan bubuk abate (p=1,000), letak kontainer (p=0,279) dan warna kontainer (p=0, 623). Tingkat kepadatan berdasarkan tabel density figure adalah tingkat kepadatan tinggi dengan nilai DF adalah 8,3.
Kata Kunci: Penyakit DBD, karakteristik kontainer, kepadatan jentik.