Detail Cantuman Kembali

Efek Suhu Karbonisasi Ampas Tebu sebagai Adsorben terhadap Kadar Fosfat, Surfaktan dan COD pada Limbah Laundry

Limbah laundry merupakan salah satu limbah yang dapat mencemari lingkungan perairan. Limbah laundry mengandung fosfat, surfaktan dan COD yang cukup tinggi sehingga apabila dibuang langsung ke lingkungan maka akan dapat menyebabkan eutrofikasi yang dapat mengancam kehidupan biota air. Ampas tebu berpotensi menjadi karbon aktif karena memiliki kandungan selulosa (50%), hemiselulosa (25%) dan lignin (25%) yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu karbonisasi terhadap kualitas adsorben, mengetahui pengaruh variasi suhu karbonisasi dan variasi waktu kontak terhadap efisiensi proses adsorpsi kadar fosfat, surfaktan dan COD pada air limbah laundry, serta mengetahui karakteristik adsorpsi dengan persamaan isoterm Langmuir dan Freundlich. Limbah laundry yang digunakan berasal dari usaha pencucian Amy Laundry yang terletak di Jalan Pramuka,Gunung Kelua Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Limbah laundry ini memiliki kadar fosfat 7,11 mg/L, surfaktan 74,45 mg/L dan COD 7.350 mg/L. Hasil ini menunjukkan bahwa kadar fosfat, surfaktan dan COD pada limbah laundry telah melebihi baku mutu yang ada.

Pada penelitian ini pengolahan limbah laundry dilakukan dengan menggunakan metode adsorpsi yang memanfaatkan arang ampas tebu sebagai adsorben. Penelitian dilakukan dengan skala laboratorium menggunakan jartest. Arang ampas tebu yang digunakan harus melewati tahapan dehidrasi dan karbonisasi terlebih dahulu. Dehidrasi dilakukan dengan 2 cara yaitu dijemur dibawah sinar matahari selama 24 jam dan di oven pada suhu 110°C hingga benar-benar kering. Arang ampas tebu yang digunakan tidak melalui tahap aktivasi, baik aktivasi fisika maupun aktivasi kimia. Selanjutnya arang ampas tebu yang digunakan ialah arang ampas tebu dengan ukuran 100 mesh. Pada penelitian ini digunakan variasi suhu karbonisasi arang ampas tebu yaitu 400°C, 500°C dan 600°C dan variasi waktu kontak yaitu 30, 60, 90 dan 120 menit. Massa adsorben yang digunakan yaitu 4 gram dengan kecepatan pengadukan 100 RPM. Parameter air limbah yang diuji yaitu fosfat, surfaktan dan COD. Uji yang dilakukan untuk mengetahui kualitas adsorben ialah uji proksimat meliputi uji kadar air, kadar abu, volatile metter dan kadar karbon terikat serta uji luas permukaan dengan metode BET untuk mengetahui luas permukaan arang ampas tebu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu mempengaruhi kualitas arang ampas tebu. Kualitas arang ampas tebu yang meliputi kadar air, kadar abu, vollatile matter dan kadar karbon terikat terbaik didapatkan pada suhu karbonisasi 400°C dengan dengan kadar air 4,43%, kadar abu 5,41%, volatile matter 41,58%, dan kadar karbon terikat 58,58%. Luas permukaan terbaik terdapat pada suhu karbonisasi 600°C dengan luas permukaan 154,682 m2/g. Suhu dan waktu kontak juga berpengaruh terhadap proses adsorpsi kadar fosfat, surfaktan dan COD. Semakin tinggi suhu karbonisasi, penyisihan kadar fosfat, surfaktan dan COD semakin rendah dan semakin tinggi suhu karbonisasi maka akan membutuhkan waktu kontak yang lebih lama untuk menyisihkan kadar fosfat, surfaktan dan COD pada limbah laundry. Proses adsorpsi menggunakan arang ampas tebu dapat menurunkan kadar fosfat hingga 88,07%, kadar surfaktan 7,73% dan kadar COD 95,65%. Adsorpsi fosfat, surfaktan dan COD mengikuti model adsorpsi Freundlich karena nilai regresi (R2) yang didapatkan ≥ 0,9 atau mendekati 1.

Ketersediaan

LOADING LIST...

Detail Information

Judul Efek Suhu Karbonisasi Ampas Tebu sebagai Adsorben terhadap Kadar Fosfat, Surfaktan dan COD pada Limbah Laundry
Pengarang Fachira Dini Maulidia Lubis - Personal Name
No. Panggil SKRIPSI FAC e 2021
Subyek Adsorpsi, Ampas Tebu, COD, Fosfat, Limbah Laundry,
Bahasa Indonesia
Tempat Terbit Universitas Mulawarman
Tahun Terbit 2021
Penerbit Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Lingkungan
Lampiran Berkas
LOADING LIST...

Informasi
DETAIL CANTUMAN
Kembali ke sebelumnya  
UPT. PERPUSTAKAAN UNMUL

DIGITAL LIBRARY


Jl. Kuaro Gunung Kelua