Samarinda merupakan kota besar dimana pelayanan jasa laundry sangat banyak diminati. Diketahui bahwa hampir seluruh usaha laundry membuang limbah tanpa ada pengolahan sebelumya, ini merupakan salah satu bentuk pencemaran air akibat kandungan dari laundry yang berlebihan. Limbah laundry yang digunakan memiliki kadar surfaktan 74,45 mg/L, fosfat 7,11 mg/L dan COD 7.360 mg/L. Tujuan dari penelitian ini diantaranya mengetahui pengaruh variasi suhu karbonisasi terhadap media sekam padi, mengetahui pengaruh variasi suhu dan waktu pengadukan terhadap efisiensi proses adsorpsi, serta mengetahui karakteristik adsorpsi dengan persamaan isoterm Langmuir dan Freundlich. Pengolahan limbah cair laundry dilakukan dengan metode adsorpsi menggunakan media arang sekam padi sebagai adsorben untuk menurunkan parameter surfaktan, fosfat dan COD. Penelitian dilakukan dengan skala laboratorium menggunakan jar test. Tahapan pembuatan arang sekam padi diantaranya tahap dehidrasi dilakukan 2 cara yaitu dijemur dibawah matahari selama 6 jam dan dioven pada suhu 110℃ hingga benar-benar kering. Tahap karbonisasi dilakukan selama 1 jam dengan variasi suhu 400; 500; 600 ℃ dan variasi waktu pengontakkan di jar test 30; 60; 90; 120 menit dengan kecepatan 100 rpm. Uji karakteristik arang sekam padi yaitu uji proksimat dan BET (luas permukaan). Hasil dari masing-masing suhu dan waktu kontak berbeda di tiap parameter. Suhu karbonisasi dan waktu kontak berpengaruh nyata terhadap penurunan kadar pencemar pada limbah laundry. Semakin tinggi suhu karbonisasi maka kandungan karbon akan semakin rendah dan luas permukaan akan semakin besar membuktikan bahwa kadar karbon dan luas permukaan ini signifikan. Pada suhu karbonisasi 400℃, merupakan kandungan karbon terbesar diantara dua suhu lainnya, sedangkan untuk waktu kontak semakin lama waktu pengadukan maka akan semakin baik proses adsorpsi tersebut. Terbukti dengan penyisihan kadar COD dengan nilai paling optimum di menit ke-90, tetapi tidak berlaku untuk parameter fosfat dimana penyisihan optimum sudah didapatkan di menit ke-30 pada suhu karbonisasi 500℃, dikarenakan suhu karbonisasi 500℃ memiliki kadar karbon yang rendah dan luas permukaan yang tidak begitu besar. Semakin luas permukaan adsorben juga berpengaruh pada proses adsorpsi, terbukti pada parameter surfaktan didapatkan nilai penyisihan optimum pada suhu 600℃ pada menit ke-60. Adsorpsi parameter surfaktan (MBAS), fosfat dan COD mengikuti persamaan Freundlich karena nilai regresi (R2 ) yang didapatkan ≥ 0,9 atau mendekati 1. Jenis isoterm Freundlich merupakan adsorpsi yang terjadi secara fisik dan membentuk lebih dari satu lapisan atau multilayer. Kata Kunci : Adsorpsi, COD, Fosfat, Limbah Cair Laundry, Sekam Padi, Surfaktan.