Bertambahnya pertumbuhan masyarakat, meningkatkan kebutuhan akan ketersediaan air bersih. Sumur gali merupakan sarana penyediaan air bersih karena keberadaannya efisien dan efektif pada penggunaannya. Kondisi air sumur pada penelitian ini memiliki nilai kekeruhan yaitu 152,5 NTU, nilai padatan tersuspensi (TSS) yaitu 178 mg/L, nilai padatan terlarut (TDS) yaitu 1.611 mg/L, nilai besi yaitu 1,899 mg/L dan nilai mangan yaitu 1,891 mg/L. Mempertimbangkan masalah yang timbul pada air tanah, pengolahan yang dapat dilakukan untuk menyediakan air bersih pada air tanah salah satunya adalah koagulasi dengan penambahan koagulan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui dosis optimum dari koagulan Aluminium Sulfat dan Cangkang Telur serta mengetahui keefektifan dari koagulan Aluminium Sulfat dan koagulan Cangkang Telur pada pengolahan air sumur.

Penelitian ini dilakukan dengan skala laboratorium menggunakan jar test dengan membandingkan koagulan Aluminium Sulfat dan cangkang telur dengan masing-masing dosis yang berbeda. Dosis yang digunakan pada Aluminium (Al2(SO4)3) adalah 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm dan 50 ppm. Sedangkan dosis yang digunakan pada koagulan Cangkang Telur adalah 60.000 ppm, 70.000 ppm, 80.000 ppm, 90.000 ppm dan 100.000 ppm dengan volume air 500 mL.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis optimum pengolahan air bersih pada air sumur koagulan Aluminium Sulfat adalah 40 ppm, sedangkan dosis optimum pada koagulan cangkang telur adalah 70.000 ppm. Efektivitas dari koagulan Aluminium Sulfat dalam pengolahan air bersih pada air sumur adalah menurunan nilai kekeruhan sebesar 96%, nilai TSS sebesar 91%, nilai TDS sebesar 90%, nilai besi sebesar 93% dan nilai mangan sebesar 98,7%. Sedangkan, efektivitas dari koagulan cangkang telur dalam pengolahan air bersih pada air sumur adalah menurunkan nilai kekeruhan sebesar 90%, nilai TSS sebesar 82%, nilai TDS sebesar 74%, nilai besi sebesar 94% dan nilai mangan sebesar 99%. Koagulan Aluminium Sulfat lebih efektif karena dapat menurunkan kekeruhan, TSS dan TDS dibandingkan koagulan cangkang telur. Namun, koagulan cangkang telur dapat dijadikan koagulan alternatif karena lebih efektif dalam menurunkan parameter besi dan mangan.