Persepsi Masyarakat Dayak Tahol Terhadap Partai Politik Di Desa Libang Kecamtan Lumbis Kabupaten Nunukan Kalimantn Utara. Dr.H.Moh.Bahzar,M.Si Selaku Dosen pembibing I dan Drs.Demsy B Salindho.M.Si. Selaku Dosen pembibing II.
Didalam kehidupan politik, demokrasi memberikan kesempatan bagi rakyat untuk berperan dalam penyelenggaraan pemerintah melalui partai politik. Rakyat diberi kesempatan mendirikan partai politik untuk bertarung secara jujur memperebutkan kekuasaan melalui pemilu. Karena demokrasi memberi peran yang besar bagi partai politik untuk menjadi penyelengara negara, maka partai poltik harus didukung keberadaannya, karena melalui orang-orang yang ada didalam partai politik (politikus), inilah kemajuan dan kesejahteraan bangsa dipertaruhkan..
Tujuan dalam penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui Tentang Persepsi Masyarakat Dayak Tahol Terhadap Partai Politik Di Desa Libang Kecamatan Lumbis Kabupaten Nunukan. Pembahasan skripsi ini menggunakan teori Rahmat (2004:42) dimana menjelaskan faktor faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang yaitu pengalaman, motivasi, dan pengetahuan. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data kuantitatif dengan melakukan penyebaran angket kepada responden. Adapun yang dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak 97 orang masyaraka.
Dari hasil pengumpulan data mengenai persepsi Masyarakat Dayak Terhadap partai politik maka dapat disimpulkan bahwa persepsi masyarakat Dayak Tahol sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil rekapitulasi kuisioner yang telah disebar kepada masyarakat maka dapat diambil kesimpulan bahwa faktor pengalaman belum dapat mempengaruhi persepsi masyarakat di Masyrakat Dayak Taho, terlihat sekitar 26,88 persen masyarakat mengatakan bahwa pada masyarakat masih belum banyak yang ikut dalam partai politik dan pembelajaran politik pun tidak didapatkan. setiap pemilihan umum dilakukan di Kabupaten Nunukan baik pemilihan kepala daerah, pemilihan legislatif dan pemilihan presiden animo masyarakat sangat tinggi. 47 persen masyarakat mengatakan terdorong untuk berpartisipasi dalam politik dengan alasan yang berbeda-beda, mulai dari untuk memenangkan calonnya sampai dengan ingin adanya perubahan. Dorongan dan keinginan masyarakat masih sangat kuat untuk masuk kedalam partai politik.