Rencana Tata Ruang Wilayah Kota (RTRWK) adalah rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah kota, yang mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Rencana Tata Ruang Pulau/Kepulauan, Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi. Dalam prosesnya, dokumen RTRWK tidak seluruhnya sama dengan kondisi eksisting dilapangan, untuk itu diperlukan analisis secara geospasial menggunakan sistem informasi geografis untuk melakukan pengecekan penggunaan lahan antara dokumen RTRWK dengan kondisi eksisting di lapangan menggunakan penginderaan jauh. Salah satu jenis data penginderaan jauh adalah foto udara yang dihasilkan oleh pesawat udara tanpa awak. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode analisis data dengan penginderaan jauh yang mengacu pada teknik yang dikembangkan untuk memperoleh dan menganalisis informasi tentang bumi. Metode klasifikasi hasil interpretasi bertujuan untuk mengelompokkan atau membuat segmentasi mengenai kenampakan-kenampakan yang homogen. Penggunaan lahan secara keseluruhan pada kawasan peruntukan pertanian RTRWK Samarinda tahun 2014-2034 di Kelurahan Makroman didominasi oleh sawah dengan padi terus menerus dengan presentase 58,70%. Penggunaan lahan yang tidak diperbolehkan atau tidak sesuai didalam kawasan peruntukan pertanian yaitu terdapat kolam ikan air tawar dengan persentase 9,48%, ladang holtikultura dengan persentase 4,75% serta kebun buah dengan persentase 0,22%. Tingkat kesesuaian penggunaan lahan terhadap kawasan peruntukan pertanian RTRWK Samarinda sebesar 82,25%. Penggunaan lahan pertanian telah sesuai dengan kemampuan lahannya dilihat dari hasil evaluasi penggunaan lahan berdasarkan kemampuan lahan dengan 7 variabel yaitu SKL Morfologi, SKL Kestabilan Lereng, SKL Ketersediaan Air, SKL Bencana Alam, SKL Drainase, SKL Erosi dan SKL Kemudahan Dikerjakan