Inflamasi adalah proses normal sebagai respon terhadap jejas, namun menimbulkan masalah bagi pasien, antara lain munculnya rasa sakit, bengkak, atau demam. Untuk mengatasinya digunakan agen anti-inflamasi yang memiliki efek samping terkait penggunaannya. Hal ini membuat pentingnya pencarian alternatif obat anti-inflamasi, terutama yang berasal dari bahan alam. Madu lebah tanpa sengat merupakan salah satu sumber anti-inflamasi yang berasal dari bahan alam. Homotrigona fimbriata adalah salah satu spesies lebah tanpa sengat dari hutan tropis lembap Kalimantan Timur yang madunya sering digunakan sebagai obat tradisional dan digunakan sebagai material dalam penelitian ini. Metode pengukuran aktivitas anti-inflamasi yang digunakan adalah uji stabilisasi membran dari madu H. fimbriata. Hasilnya menunjukkan perbedaan signifikan EC50 antara indometasin (0,92 ± 0,88) sebagai kontrol positif terhadap ketiga konsentrasi madu yaitu M1 (5,63 ± 1,29), M2 (6,84 ± 0,46), dan M3 (10,91 ± 2,53). Hasil EC50 madu H. fimbriata menunjukkan aktivitas anti-inflamasi dengan efektivitas sekitar 1/6 konsentrasi indometasin. Dapat disimpulkan bahwa madu H. fimbriata dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai sumber bahan alam baru untuk agen anti-inflamasi.