Akar Coptosapelta flavescens Korth. telah diketahui memiliki aktivitas antioksidan, namun metabolit sekunder yang memiliki sifat antioksidan pada ekstrak metanol akar tersebut dan perbandingan aktivitas antioksidan dengan daunnya belum diketahui. Uji Perbandingan Aktivitas Antioksidan dengan Metode Spektrofotometri dan Deteksi Antioksidan Metabolit Sekunder dengan Kromatografi Lapis Tipis pada Ekstrak Metanol Akar dan Daun Tambolekar (Coptosapelta flavescens Korth.) telah dilakukan pada bulan April-Mei 2015. Identifikasi metabolit sekunder dan deteksi sifat antioksidan metabolit sekunder dilakukan dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT), sementara uji perbandingan aktivitas antioksidan antara ekstrak metanol akar dan daun C. flavescens Korth. dilakukan dengan metode DPPH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol akar dan daun C. flavescens Korth. mengandung polifenol, antrakuinon, dan terpenoid/steroid/saponin. Polifenol dan antrakuinon pada ekstrak metanol akar dan daun C. flavescens Korth. memiliki sifat antioksidan. Pada uji perbandingan aktivitas antioksidan, setelah sampel diinkubasi selama 30 menit, dibaca absorbansinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 517 nm dan dihitung persentase peredaman radikal DPPH serta nilai IC50-nya. Dengan regresi linier diperoleh rata-rata nilai IC50 untuk akar sebesar 26,69 ppm, 13,02 ppm untuk daun, dan 0,52 ppm untuk vitamin C. Ekstrak metanol daun memiliki aktivitas antioksidan yang lebih baik dari ekstrak metanol akar, namun masih lebih rendah dari vitamin C.

Kata Kunci : Coptosapelta flavescens Korth., metabolit sekunder, KLT, antioksidan, DPPH, IC50