DIAN ANDRIANI. Studi Komparasi Pendapatan Usahatani Selada (Lactuca sativa) Hidroponik dan Non Hidroponik di Kota Samarinda. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, 2020. (dibawah bimbingan Rita Mariati dan Syarifah Maryam)
Selada merupakan tanaman sayuran semusim yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Selada di Indonesia dibudidayakan oleh masyarakat di daerah-daerah sentra sayuran dataran rendah maupun dataran tinggi. Permintaan selada di pasar senantiasa meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan total biaya produksi, penerimaan, dan pedapatan pada usahatani selada hidroponik dan non hidroponik dan untuk mengetahui perbandingan rasio penerimaan terhadap total biaya produksi (R/C) pada usahatani selada hidroponik dan non hidroponik di Kota Samarinda.
Penelitian ini dilaksanakan di Kota Samarinda bulan Februari sampai April 2018, metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling (secara sengaja). dengan sampel sebanyak 13 responden petani non hidroponik dan 13 sampel responden petani hidroponik. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis data yang dapat dilakukan dengan analisis statistik uji beda rata-rata atau t-hitung (independent sample t-test) dengan uji satu arah yang digunakan untuk penelitian yang membandingkan dua variabel.
Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil analisi uji R/C ratio pada usahatani selada hidroponik diperoleh jumlah penerimaan yang dihasilkan dan biaya produksi yang dikeluarkan sebesar 5,05 dengan nilai R/C ratio = 5,05 (>1) dan memperoleh pedapatan sebesar Rp. 8.365.946 mt-1. Sedangkan usahatani selada non hidroponik jumlah penerimaan yang dihasilkan dan biaya produksi yang dikeluarkan sebesar 4,53 dengan nilai R/C ratio = 4,53 (>1) dan memeperoleh pendapatan sebesar Rp. 3.091.787 mt-1, yang artinya usahatani selada hidroponik dan non hidroponik yang dilakukan oleh responden layak atau memberikan keuntungan. Analisis perbandingan R/C ratio usahatani selada hidroponik memperoleh nilai R/C ratio yang lebih besar dari usahatani selada non hidroponik dapat diartikan bahwa usahatani selada hidroponik yang dilakukan oleh responden lebih menguntungkan daripada usahatani selada non hidroponik.
Kata kunci : Pendapatan selada hidroponik dan non hidroponik.