Muhammad Rama Mulyana. Potensi Penyimpanan Karbon dan Penyerapan CO2 Tegakan Sengon di Areal Hutan Tanaman Industri PT. Belantara Subur: Kontribusi Sektor Kehutanan-HTI dalam Mengurangi Pemanasan Global. Dibimbing oleh RUDIANTO AMIRTA dan KISWANTO.


Kawasan hutan yang luas merupakan salah satu faktor yang dapat menurunkan akumulasi karbon di atmosfer melalui penjerapan oleh vegetasi. Dalam upaya ikut berperan menurunkan dampak pemanasan global, pembangunan sektor kehutanan selain bertujuan untuk memenuhi bahan baku industri, juga bermanfaat terhadap aspek lingkungan. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan penanaman jenis tanaman berkayu yang bisa memenuhi kesinambungan bahan baku industri dan juga memiliki potensi untuk menyerap dan menyimpan karbon selama hidupnya pada Hutan Tanaman Industri (HTI). Sengon (Paraserianthes falcataria) merupakan salah satu komoditi utama HTI di Indonesia yang mempunya nilai ekonomi dan juga lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung potensi riap, simpanan biomassa, karbon tersimpan dan emisi CO2 yang dapat diserap oleh tanaman sengon di HTI. Penelitian ini dilakukan pada Maret - Juni 2020 di HTI PT. Belantara Subur, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Data diambil pada tanaman sengon umur 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8 tahun dengan membuat petak contoh 20 x 20 m, kemudian dilakukan pengukuran diameter pohon setinggi dada (Dbh) lebih kurang 1,3 m dan tinggi pohon untuk menaksir volume kayu per hektar. Pendugaan potensi simpanan biomassa, karbon tersimpan dan serapan CO2 dilakukan dengan menggunakan persamaan alometrik. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa tanaman sengon umur 1 – 8 tahun di HTI menghasilkan volume 2,01 – 155,10 m3/ha. Dengan menggunakan persamaan alometrik dari volume pohon diperoleh nilai dugaan simpanan biomassa sengon 0,89 – 68,59 ton/ha, potensi simpanan karbon tanaman sengon 0,39 – 30,18 ton/ha, dan potensi serapan CO2 tanaman sengon 1,44 – 110,65 ton/ha. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tanaman sengon di HTI selain mampu menyediakan bahan baku industri yang bernilai ekonomi, juga memiliki kemampuan dalam menyerap emisi karbon dan CO2 di atmosfer melalui aktivitas fisiologinya. Peran HTI sengon dalam upaya peningkatan penyerapan CO2 untuk mengurangi dampak pemanasan global akan berlangsung terus sampai sengon secara fisiologis berhenti tumbuh atau dipanen.