Fungsi dari pada Rumah Tahanan (RUTAN) sebagai tempat warga binaan yang melakukan perbuatan melawan hukum yang dimana di dalam rutan kurangnya kebebasan dalam bergerak dan membina warga binaan untuk disiplin maupun tertib yang dibantu dan dijaga oleh petugas keamanan Rutan, aturan tata tertib yang telah di tetapkan selama menjadi warga binaan Rutan diatur dalam Permenkumham Nomor 6 Tahun 2013 Tentang Tata Tertib Lapas dan Rutan. Pada penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosial legal yang didasarkan dari adanya suatu permasalahan yang diteliti disesuaikan dengan fakta yang ada dilapangan dan tidak menyampingkan peraturan perundang-undangan maupun aspek hukum lainnya. Sumber bahan hukum yang digunakan penulis yaitu primer, sekunder, dan tersier.
Penegakan hukum terkait pelanggaran tahanan yang melakukan pelanggaran di Dalam Rutan yang telah diatur dalam Permenkumham Nomor 6 Tahun 2013 Tentang Tata Tertib Lapas dan Rutan. Sebagaimana terjadinya suatu pelanggaran yang telah dilakukan oleh tahanan di dalam Rutan tidak sepenuhnya karena kelalaian atau pun ketidak sengajaan(culpa) petugas keamanan dalam mengawasi barang-barang yang seharusnya tidak di gunakan ataupun dimiliki oleh tahanan di dalam Rutan, ada pun dikarenakan faktor kesengajaan (dolus) untuk mendapatkan keuntungan dari kepentingan pribadi dari petugas kemanan. Aturan mengenai pertanggungjawaban yang berupa sanksi dapat diberikan oleh petugas keamanan tersebut telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.