Pelayanan kesehatan di bidang Farmasi, awalnya hanya berorientasi pada pengelolaan obat sebagai komoditi (drug oriented). Namun sekarang, paradigma tersebut telah berkembang, dimana pelayanan kesehatan di bidang farmasi tidak hanya mengelola dan mengadakan obat-obatan, namun juga harus memperhatikan kualitas hidup dari pasien, sehingga pelayanan kesehatan di bidang farmasi dikembangkan menjadi pelayanan yang berorientasi kepada pasien (patient oriented). Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan kondisi pelayanan farmasi klinik di beberapa apotek di Kecamatan Samarinda Ulu, untuk mengetahui berapa persen pelayanan farmasi klinik yang telah ditetapkan sesuai standar oleh beberapa Apotek di Kecamatan Samarinda Ulu, serta untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap pelayanan farmasi klinik yang telah diterapkan di apotek-apotek tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua alat ukur, yaitu kuisioner untuk menilai tingkat kepuasan pasien serta wawancara yang dilakukan pada apoteker dan tenaga teknis kefarmasian untuk mengetahui penerapan standar pelayanan farmasi klinik. Data-data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil yang diperoleh dari lima apotek yang berada di Kecamatan Samarinda Ulu yaitu, persentase kepuasan pasien pada Apotek A sebesar 70,71%, Apotek B sebesar 70%, Apotek C sebesar 59,80%, Apotek D sebesar 57,72%, dan Apotek E sebesar 75,44%, sedangkan persentase pelayanan farmasi klinik yang telah diterapkan sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian yaitu, Apotek A sebesar 42,43%, Apotek B sebesar 46,60%, Apotek C sebesar 42,43%, Apotek D sebesar 46,60%, dan Apotek E sebesar 75,85%.