Pemetaan Geologi adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui keadaan maupun gejala geologi yang ada pada suatudaerah penelitian, data yang diperoleh dari pemetaan geologi seperti data tubuh batuan, penyebaran batuan, kedudukan unsur struktur geologi dan hubungan antar satuan batuan serta merangkum berbagai data lainnya
Longsor banyak terjadi karena pengaruh curah hujan, aktivitas manusia dan kondisi lahan. Lahan kritis yang ada di Samarinda salah satunya berada di daerah Batu Besaung. Informasi spasial kerawanan longsorlahan yang ada masih general. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengkaji kemampuan data penginderaan jauh untuk mengekstraksi faktor yang mempengaruhi longsor, (2) Memetakan tingkat kerawanan longsor berdasarkan aspek fisik dengan menggunakan data analisis penginderaan jauh dan sistem informasi geografis, dan (3) Mendeskripsikan faktor dominan yang mempengaruhi kerawanan longsorlahan di Batu Besaung. Penelitian ini menggunakan metode Anbalagan dengan modifikasi.
Hasil yang di peroleh berupa peta kerawanan longsor dimana dari seluruh area di daerah penelitian Batubesaung, 16 km2, 5,613269 km2 atau sekitar 35% wilayah yang memiliki tingkat kerawanan longsor yang tergolong rendah. Sedangkan untuk daerah yang tergolong sedang sebesar 5,098328 km2 atau sekitar 32% untuk daerah kewaranan longsor tinggi sebesar 5,237519 km2 atau sekitar 33%. Oleh karena itu, area ini merupakan area yang harus diperhatikan oleh penduduk di Batubesaung.