Tumbuhan hutan merupakan tanaman atau tumbuhan yang terdapat di dalam hutan. Beberapa jenis diantaranya mempunyai kegunaan atau nilai lebih dalam pengobatan. Masyarakat belum begitu mengetahui manfaat yang dapat diperoleh dari tumbuhan hutan untuk kesehatan. Hal dikarenakan masyarakat lebih mengenal obat-obatan dari bahan kimia sehingga membuat masyarakat kurang mengetahui kelebihan yang dimiliki tumbuhan hutan. Sistem yang dibangun berbasis website dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk melakukan perhitungan bobot kriteria dan untuk menghitung prioritas alternatif rekomendasi Tumbuhan Hutan Berkhasiat Obat menggunakan Metode Additive Ratio Assessment (ARAS) yang bertujuan untuk memberikan rekomendasi tumbuhan hutan berkhasiat obat dengan disertai 63 alternatif tumbuhan, 12 jenis penyakit dan 4 kriteria diantaranya yaitu jenis tumbuhan, cara pengolahan, cara penggunaan dan bagian yang digunakan. Hasil penelitian ini melakukan 12 kali percobaan terhadap 12 jenis penyakit diabetes, ginjal, malaria, batuk, demam, hipertensi, flu, DBD, struk, kaki bengkak, bengkak hati dan hepatitis yang menghasilkan 10 percobaan yang memiliki hasil output alternatif yang direkomendasikan sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh BALITEK KSDA yaitu penyakit diabetes, malaria, batuk, flu, demam, DBD, struk, kaki bengkak, bengkak hati, hepatitis dan menghasilkan 2 percobaan yang tidak sesuai dengan rekomendasi dari BALITEK KSDA yaitu penyakit ginjal dan hipertensi. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan tingkat kesesuaian sistem dengan BALITEK KSDA yaitu 83,33%.