Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) adalah Kerjasama ekonomi antara pemerintah Indonesia dan Jepang.Pada prinsipnya kerjasama ini ialah keterbukaan pasar di Jepang dan di Indonesia secara timbal balik serta peningkatan kapasitas Indonesia dengan bantuan pihak Jepang. IJEPA memiliki tiga pilar utama yaitu Liberalisme, Fasilitasi dan Kerjasama. Dari pilar-pilar tersebut, Indonesia dan Jepang berharap bahwa mereka akan memiliki manfaat besar dari kerjasama ini. Tetapi pada kenyataannya ketika IJEPA telah diterapkan, terdapat ketidakseimbangan keuntungan yang diperoleh Jepang dan Indonesia. dari Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan secara rinci bagaimana Kerjasama IJEPA (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement) Dalam Perspektif Strukturalisme. Metode penelitian yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah tipe eksplanatif dengan jenis data sekunder. Teknik analisis yang dipergunakan adalah kualitatif content analysis. Teori yang digunakan adalah Teori sistem dunia Immanuel Wallerstain. Teori ini digunakan untuk menjawab alasan kerugian Indonesia atas Kerjasama IJEPA (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement).
Hasil dari analisis penelitian ini adalah Indonesia harus merevisi dan mengoptimalkan isntrumen-instrumen seperti MINDEC dalam kerjasama IJEPA, agar lebih mendapatkan mamfaat nyata dari kerjasama IJEPA, dengan adanya IJEPA, merujuk pada pandangan strukturalisme Immanuel Wallerstain bahwa kerjasama ekonomi masih memiliki peluang bagi negara semi pinggiran, dan negara pinggiran untuk menjadi negara pusat lewat fenomena the cyclical rhythms.
Kata kunci : Indonesia,Jepang, Strukturalisme, Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement.