Ragil Kurniawan, Program Pascasarjana Universitas Mulawarman, April 2020, Strategi Kepolisian Resor Kota Samarinda dalam Menanggulangi Kasus Kriminalitas Pencurian 4c (Curas, Curat, Cubis dan Curanmor) di Kota Samarinda Tahun 2018, Ketua Komisi Pembimbing Bapak Dr. Erwin Resmawan, M.Si dan anggota Komisi Pembimbing Bapak Dr. Iman Surya, S. Sos, M. Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan Strategi Kepolisian Resor Kota Samarinda dalam Menanggulangi Kasus Kriminalitas Pencurian 4C (Curas, Curat, Cubis dan Curanmor) Di Kota Samarinda Tahun 2018 dengan melalui fokus penelitian mengunakan teori tindakan strategi dengan melihat empat faktor pendukung yaitu: lingkungan, koordinasi antar instansi, sumber daya dan aparat pelaksana.
Pendekatan yang digunakan ialah kualitatif dengan metode deskriptif, melalui beberapa data sekunder dan primer yang dikumpulkan baik melalui berita masa, laporan-laporan atau dokumen pendukung serta wawancara yang dilakukan kepada pihak terkait yang sesuai dengan standar yang diinginkan oleh penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Samarinda memiliki tingkat kriminalitas dalam kategori kota tidak aman. Selain itu, adapun langkah strategis yang dilakukan Kepolisian Resor Kota Samarinda melalui beberapa tindakan seperti tindakan Pre-emptif, Pre-fentif dan Represif yang ditentukan oleh faktor lingkungan sosial insititusi kepolisian, ketersediaan sumber daya Kepolisian Resor Kota Samarinda, interaksi antara institusi kepolisian dengan masyarakat yang berkepentingan (stakeholder) dalam hal ini FKPM dan juga karakteristik dari anggota Kepolisian Resor Kota Samarinda itu sendiri. Dari penilaian hasil pelaksanaan tindakan strategi Kepolisian Resor Kota Samarinda dengan melihat ke empat faktor tersebut telah mampu menurunkan tingkat kriminalitas di Kota Samarinda di 2017 dengan 2.477 kasus menjadi 1.784 kasus pada tahun 2019.