Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang cocok dibudidayakan di provinsi Kalimantan Timur. Di Indonesia terdapat banyak varietas bibit unggul kelapa sawit yang beredar, diantaranya varietas yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) yang memiliki 8 Varietas. Pemilihan varietas dengan produktivitas tinggi dapat menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Karnel Oil (PKO) yang dapat meningkatkan nilai ekonomis perkebunan. Karena itu diperlukan pemahaman mengenai kemampuan produktivitas varietas kelapa sawit. Dalam proses pemilihan bibit unggul kelapa sawit dapat menggunakan Sistem Pendukung Keputusan (SPK). Metode yang digunakan dalam sistem ini adalah Multiple Attribute Decision Making (MADM) dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Multi-Objective Optimization on the basis of Ratio Analysis (MOORA). Hasil dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi sistem pendukung keputusan yang membrikan rekomendasi varietas bibit unggul kelapa sawit yang memiliki tingkat produktvitas dan nilai ekonomis yang tinggi. Hasil penelitian dengan menerapkan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) menghasilkan bobot kriteria yang konsisten dan metode Multi-Objective Optimization on the basis of Ratio Analysis (MOORA) menghasilkan Yangambi, PPKS 239 dan SP-1 (Dumpy) sebagai 3 varietas dengan nilai preferensi tertinggi. Dengan konsistensi bobot kriteria yang baik, kinerja sistem dalam memberikan rekomendasi varietas bibit unggul kelapa sawit dapat dikatakan sangat baik.