Kelakai merupakan pangan lokal Kalimantan yang mengandung zat besi. Potensi zat besi ini dapat dimanfaatkan menjadi bahan pangan tambahan dalam pembuatan nugget ayam yang dapat dikonsumsi sebagai alternatif pangan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi pada ibu hamil.
Tujuan penelitian ini mengetahui daya terima dan nilai gizi formulasi nugget ayam dan kelakai (Stenochalaena palutris). Desain penelitian adalah true experimental dengan rancangan percobaan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Daya terima dinilai berdasarkan uji organoleptik terhadap 30 panelis, nugget terpilih dan nugget kontrol dianalisis kandungan gizi.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan (p>0,05) antar formulasi nugget pada parameter warna, namun memiliki perbedaan signifikan (p0,05) pada parameter warna, aroma, tekstur dan rasa antar Nugget A (penambahan kelakai 25%) dan Nugget D (tanpa penambahan kelakai). Nugget terpilih yang paling disukai yaitu nugget A dengan kandungan gizi per 100 gram yaitu kadar air 56,30 g, kadar abu 2,82 g, lemak 7,30 g, protein 10,16 g, karbohidrat 23,41 g, zat besi 2,68 mg dan energi 200,05 kkal. Kontribusi kandungan gizi nugget terpilih 1 takaran saji (100 gram) yaitu lemak 9,24 - 9,60%, protein 12,70%, karbohidrat 16,36 – 17,11%, zat besi 6,87 – 10% dan energi 8,12 – 8,53%.
Nugget terpilih dengan daya terima terbaik yaitu nugget A (penambahan kelakai 25%). Kontribusi kandungan gizi nugget terpilih belum memenuhi AKG ibu hamil sebagai makanan selingan yaitu 25% dari AKG. Diharapkan untuk bisa melakukan pengembangan makanan tambahan ibu hamil berbasis pangan lokal.
Kata Kunci : Daya Terima, Nilai Gizi, Kelakai
Kepustakaan : 70, (1991-2020)