Abon adalah salah satu produk yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Pada umumnya abon terbuat dari bahan baku hewani seperti daging sapi, ayam, udang, dan ikan. Abon tidak hanya bisa dibuat dari bahan baku hewani tetapi juga dapat dibuat dari bahan baku nabati seperti jantung pisang kepok. Abon jantung pisang kepok memiliki kandungan protein yang rendah sehingga perlu ditambahkan bahan baku hewani seperti ikan patin untuk menambah nilai gizinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan jantung pisang kepok dengan ikan patin yang terbaik terhadap nilai gizi abon.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 5 taraf perlakuan dan 3 pengulangan. Perbandingan jantung pisang kepok dengan ikan patin sebanyak 200 g adalah (P1) JPK 200 g; (P2) JPK 150 g : IP 50 g; (P3) JPK 100 g : IP 100 g; (P4) JPK 50 g : IP 150 g; (P5) IP 200 g. Parameter yang diamati adalah kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat, dan total energi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan analisis sidik ragam (ANOVA), data yang menunjukan perbedaan nyata dilakukan uji lanjut dengan Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf α 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan jantung pisang kepok dengan ikan patin berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat, dan total energi. Perbandingan 50 g jantung pisang kepok dengan 150 g ikan patin merupakan perlakuan terbaik pada nilai gizi abon dengan kadar air 5,56%, kadar abu 3,07%, kadar lemak 21,33%, kadar protein 25, 62%, kadar karbohidrat 44,41%, dan total energi 541,17 kkal.