Wilayah studi meliputi Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang yang terdiri dari enam kelurahan (Kelurahan Bontang Kuala, Kelurahan Bontang Baru, Kelurahan Api-Api, Kelurahan Gunung Elai, Kelurahan Lok Tuan, dan Kelurahan Guntung). Sarana dan prasarana pengolahan air limbah kota saat ini masih sangat minim. Dampak dari tingginya populasi penduduk yang ditandai dengan berbagai pembangunan perumahan yang semakin padat tanpa ditunjang dengan sistem sanitasi yang baik yaitu meningkatnya pencemaran, penurunan kualitas lingkungan serta membahayakan kesehatan masyarakat. Beberapa Kelurahan di Kecamatan Bontang Utara telah memiliki IPAL Komunal. IPAL yang berada di Kecamatan Bontang Utara memiliki permasalahan yang umum dalam pengelolaan limbah cair diantaranya belum terbangunnya fasilitas pengolahan air buangan, belum terbangunnya sarana pengelolaan limbah cair domestik secara terpusat, kurang memadainya sistem pengelolaan limbah cair domestik rumah tangga individual atau semi komunal sehingga diperlukan adanya revitalisasi prasarana dan sarana pengelolaan air limbah yang memadai. Metode penelititn ini bersifat deskirptif dengan menggunakan analisis SWOT melalui observasi lapangan, penyebaran kuesioner, wawancara, dan dokumentasi untuk data primer sedangkan perolehan data sekunder didapat dari berbagai instansi terkait tentang pengelolaan air limbah domesti. Data-data tersebut kemudian diolah dan dan dianalisis kemudian disusun strategi dan kebijakan dalam penyusunan perencanaan pengelolaan air limbah domestik di Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang. Hasil yang diperoleh berupa strategi dalam pengelolaan air limbah domestik di wilayah Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang. Kelurahan Lok Tuan ditetapkan untuk dikembangkan sistem pengelolaan skala kawasan. Strategi perencanaan pengelolaan dalam peningkatan akses prasarana dan sarana air limbah yaitu dengan meningkatkan pemantauan dan pemeliharaan sistem on site dan off site yang telah ada. Mengembangkan sistem setempat menjadi sistem terpusat secara bertahap pada kawasan tertententu khususnya di kawasan pesisir yang masih memiliki sistem pengelolaan yang buruk dengan cara mengkombinasikan atau menambah kapasitas dan/atau sistem yang telah ada dan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan dana yang telah dianggarkan. Supaya pemenuhan pengelolaan dapat berjalan dengan baik, maka harus meningkatkan koordinasi antar pemerintah, swasta dan masyarakat dengan melakukan edukasi tentang sanitasi layak di lingkungan masyarakat.
Kata Kunci: Air Limbah Domestik, Pengelolaan, Strategi, SWOT, Kecamatan Bontang Utara.