Data per 20 agustus 2020, wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) telah mengifeksi 22.262.946 orang secara global dan menginfeksi 147.211 orang di Indonesia. Wabah ini berdampak hampir disemua bidang kehidupan. Salah satu diantarnya adalah bidang pendidikan. Pemerintah meliburkan seluruh lembaga pendidikan dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga perguruan tinggi. Hal ini juga terjadi pada PAUD Terpadu TK-KB Ummi Raudhatul Ulum yang terletak di Jl Al-Mujahidin Desa Batarang RT.03 Kec. Kusan Hilir Kab. Tanah bumbu Prov. Kalimantan Selatan. Lembaga ini menggunakan metode home visit, yaitu pendidik mengunjungi rumah murid dan memberikan lembar kegiatan yang harus dilakukan selama satu minggu dalam bimbingan orang tua. Pada pelaksanaannya, terdapat masalah berupa kendala pemahaman orang tua murid terhadap lembar kegiatan sehingga orang tua kurang maksimal dalam melakukan kegiatan yang ada dan banyak materi yang tidak tersampaikan. Untuk mengatasi masalah ini, maka dibangunlah sebuah game sebagai media pembelajaran dengan nama “Sekolahku” yang dapat membantu proses belajar. Game ini dibangun menggunakan software Consruct 2 dan menggunakan metode Game Development Life Cycle (GDLC) yang memiliki enam fase pengembangan yaitu initiation, praproduction, production, alpha, beta dan release. Untuk menguji game yang telah dibangun, game melalui dua tahap pengujian, yaitu tahap alpha untuk menguji keseluruhan fungsionalitas game dan tahap beta untuk menguji tingkat usability serta keberhasilan game sebagai media pembelajaran. Tahap beta terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap wawancara evaluasi persiapan dengan guru PAUD untuk mengetahui kelayakan game sebelum digunakan oleh murid, selanjutnya tahap pengujian usability yang melibatkan orang tua murid yang mencakup kriteria learnability, efficiency, memorability, error detections dan satisfaction untuk mengetahui tangkat penerimaan pengguna. Terakhir, tahap wawancara evaluasi akhir dengan guru PAUD untuk mengetahui keberhasilan game sebagai media pembelajaran. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa game “Sekolahku” masuk pada kategori “Sangat Layak” dengan persentase usability 97.22% dan berdasarkan hasil wawancara evaluasi dapat disimpulkan bahwa game
“Sekolahku” layak digunakan sebagai media pembelajaran.