Sungai Karang Mumus menjadi salah satu jalur transportasi air bagi warga yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Karang Mumus, selain itu juga menjadi sumber aktivitas mencuci, mandi, dan aktivitas lainnya. Penentuan status mutu air dalam penelitian ini menggunakan metode Indeks Pencemaran (IP) yang diatur dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air dan dibandingkan dengan Perda Kaltim No 2 Tahun 2011 dan Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001 lalu dihitung nilai IP ke dalam Indeks Kualitas Air (IKA) dengan parameter TSS, TDS, suhu, pH, BOD, COD, NO2-, NO3-, NH3, fosfat, DO, Cl2,CN, H2S, minyak dan lemak, detergen (MBAS), E. coli, dan Total Coliform Nilai indeks pencemaran pada ketiga lokasi hilir Sungai Karang Mumus yaitu J. Lambung Mangkurat, J. Arief Rahman Hakim, dan J. Selili, status mutu air dari ketiga lokasi tersebut yaitu cemar ringan dengan nilai IP sebesar 4,30; 4,20; dan 4,15. Nilai Indeks Pencemaran (IP) untuk Indeks Kualitas Air (IKA) terhadap 7 parameter pada ketiga lokasi hilir Sungai Karang Mumus, status mutu air dari ketiga lokasi tersebut dengan nilai IP sebesar 4,49; 4,26; dan 4,26 didapatkan nilai IKA sebesar 80 yang dikategorikan cemar berat berdasarkan kriteria nilai Indeks Pencemaran. Kata
Kunci: Sungai Karang Mumus, Status Mutu Air, Indeks Pencemaran, Indeks Kualitas Air