Itik Alabio merupakan itik lokal asli Kalimantan yang unggul dan dwi fungsi, karena selain mampu memproduksi telur yang tinggi juga mempunyai potensi sebagai penghasil daging. Produksi telur yang dihasilkan dapat mencapai 214-250 butir/tahun. Periode atau masa awal bertelur berdampak pada produktivitas selanjutnya sehingga peningkatan kualitas dan produksi telur itik sangat diperlukan untuk mencapai puncak produksi yang maksimal. Bawang Tiwai merupakan tanaman yang banyak ditemukan di Pulau Kalimantan, tetapi penggunaan nya yang masih sedikit. Penggunaan bawang Tiwai ini salah satunya berkhasiat bagi kesehatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian bawang Tiwai (Eleutherine americana Merr) terhadap produksi telur itik Alabio (Anas plathycus Borneo) pada periode awal bertelur.
Pengambilan data telah dilakukan dari bulan Oktober-November 2019. Percobaan faktorial dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima kali perlakuan dan lima kali ulangan yang digunakan dalam penelitian ini. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan diuji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%.
Penelitian ini menunjukkan bahwa bawang Tiwai tidak berpengaruh nyata pada produksi telur Itik Alabio periode awal bertelur. Produksi telur terdiri dari Hen Day Production (HDP), Feed Egg Ratio (FER) dan Mortalitas . Penelitian ini menunjukkan rata-rata produksi telur 27,50%, rata-rata HDP 27,50%, rata-rata FER 2,27 dan mortalitas 0,8%.