Pekerja mempunyai resiko terhadap masalah kesehatan pribadi yang disebabkan pada saat proses kerja, perilaku kesehatan pekerja dan lingkungan kerja. Berdasarkan data dari ILO dari 250 juta kecelakaan ditempat kerja dan lebih dari 160 juta pekerja menjadi sakit karena bahaya ditempat kerja diantaranya adalah kanker sebesar 34%, kecelakaan sebesar 25%, penyakit kardiovaskuler sebesar 15%, dan faktor lain-lain sebesar 5%. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan Paparan debu (Total Suspended Particulate), suhu, kelembapan, masa kerja, lama kerja, dan kebiasaan merokok dengan gejala ISPA. Penelitian ini menggunakan design studi cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden. Pengumpulan data menggunakan Kuisioner, Thermal Environment Monitor, dan High Volume Sampler. Analisis data menggunakan Uji Chi Square dengan taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata rata konsentrasi PM10 sebesar 98 µg/m3 mengakibatkan gejala ISPA pada pekerja industri pembuatan batu bata. suhu rata-rata yaitu 32℃ yang tidak memenuhi persyaratan, Kelembapan rata-rata yaitu 70,4%, yang tidak memenuhi persyaratan, terdapat hubungan variabel masa kerja (p = 0,003), terdapat hubungan variabel lama kerja (p = 0,000), terdapat hubungan variabel kebiasaan merokok (p = 0,001) Berdasarkan hasil penelitian ada hubungan Paparan debu (Total Suspended Particulate), suhu, kelembapan, masa kerja, lama kerja, dan kebiasaan merokok dengan gejala ISPA. Melakukan penyemprotan air disekitar lingkungan kerja untuk mengurangi debu yang beterbangan, meningkatkan higiene perorangan menjaga waktu dan istirahat, dan menggunakan APD yang sesuai untuk mengurangi terjadinyag ejala ISPA.
Kata Kunci : Paparan Debu, Suhu, ISPA, Kebiasaan Merokok, Kelembapan Kepustakaan : 58 (1991 – 2020)