Massa batuan merupakan susunan dari beberapa batuan utuh, kekuatan dari massa batuan dapat diketahui dari pengujian terhadap batuan utuh. Pengujian ini biasanya dilakukan dilaboratorium seperti uji triaksial¸uji geser dan uji kuat tekan uniaksial. Contoh batuan yang digunakan untuk uji laboratorium diharapkan representatif dari massa batuan berikut sifat dan perilakunya. Semakin besar contoh yang digunakan, maka contoh tersebut semakin merepresentatifkan massa batuan. Sehingga analisis efek skala digunakan untuk menentukan kesamaan sifat antara batuan utuh dengan massa batuan. Salah satu pengujian yang digunakan dalam penentuan efek skala adalah dengan pengujian kuat tekan uniaksial.
Nilai kuat tekan uniaksial (UCS) dihasilkan dari pengujian mekanik yaitu uji kuat tekan uniaksial dengan rasio H/W contoh uji adalah 4,5/3, 6/3, 7,5/3 untuk dimensi sampel 3cm, 6/4, 8/4, 10/4 untuk dimensi sampel 4cm, 7,5/5, 10/5,12,5/5 untuk dimensi sampel 5cm dan juga didapatkan nilai modulus young secant, tangen dan average dari masing-masing rasio sampel uji. Dari perhitungan uji sifat fisik batuan didapatkan nilai natural density, saturated density, apparent specific gravity, true specific gravity, natural water content, saturated water content, degree of saturation, porosity dan void ratio.
Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa nilai kuat tekan batupasir formasi balikpapan lebih besar dibandingkan dengan nilai kuat tekan batupasir formasi pulaubalang, Untuk nilai modulus young secant, tangen dan average mendapatkan hasil bahwa semakin besar rasio H/W maka semakin besar pula nilai modulus young yang didapatkan serta pengaruh rasio H/W terhadap nilai kuat tekan uniaksial yaitu semakin besar rasio H/W, kuat tekan uniaksial (UCS) semakin tinggi.
Kata Kunci: Kuat Tekan Uniaksial, Rasio, Efek skala.