Limbah cair tambang batubara yang muncul akibat dari kegiatan penambangan dapat berpengaruh negatif terhadap lingkungan. Air asam tambang merupakan salah satu dampak negatif dari kegiatan pertambangan batubara karena air asam tambang mengandung nilai pH yang rendah serta kandungan logam yang tinggi. Salah satu metode alternatif dalam pengolahan air yaitu proses filtrasi. Pada proses filtrasi terdapat media yang berperan sebagai media filter. Tempurung kelapa dan sabut kelapa memiliki potensi sebagai media filter karena mengandung selulosa dan lignin yang dapat mengikat logam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tinggi media dan waktu kontak pada Fe, Mn dan pH serta kondisi optimum untuk Fe, Mn dan pH.

Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu persiapan alat dan bahan, pembuatan arang tempurung kelapa dengan metode pirolisis dengan suhu 3250C, aktivasi arang tempurung kelapa menggunakan HCl 0,1 M, persiapan sabut kelapa, pembuatan bak filtrasi dan pengujian sampel. Perbandingan variasi tinggi yang digunakan pada proses filtrasi penelitian ini yaitu media filter F1 dengan perbandingan 2:1 (Arang 20 cm dan Sabut 10 cm), media filter F2 dengan perbandingan 1:1 (Arang 15 cm dan Sabut 15 cm) dan media filter F3 dengan perbandingan 1:2 (Arang 15 cm dan Sabut 15 cm) dengan waktu kontak 20 menit dan 40 menit.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media filter F1 dengan perbandingan 2:1 lebih baik dalam menaikkan nilai pH dan menurunkan kadar Fe dan Mn dari pada media filter yang lain. Pada waktu kontak 40 menit media filter F1 mampu menaikkan nilai pH sebesar 5,8, menurunkan kadar Fe sebesar 0,38 mg/L dengan efisiensi penurunan sebesar 72,93% dan menurunkan kadar Mn sebesar 2,12 mg/L dengan efisiensi penurunan sebesar43,61%.

Kata Kunci : Arang Tempurung Kelapa, Sabut Kelapa, Media Filter