HUBUNGAN KERAPATAN STOMATA TERHADAP SERAPAN KARBONDIOKSIDA (CO2) DAUN ULIN (Eusideroxylon zwageri) DAN ANGSANA (Pterocarpus indicus) DI KAMPUS GUNUNG KELUA UNIVERSITAS MULAWARMAN (Sebagai Penunjang Sumber Belajar Materi Perubahan Iklim pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X SMA/ MA)
Zahra Kurnia Husna, 2020. Hubungan Kerapatan Stomata Terhadap Serapan Karbondioksida (CO2) Daun Ulin (Eusideroxylon zwageri) dan Angsana (Pterocarpus indicus) Di Kampus Gunung Kelua Universitas Mulawarman (Sebagai Penunjang Sumber Belajar Materi Perubahan Iklim pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X SMA/ MA). Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Hj. Herliani, M.Pd. Selaku pembimbing I dan Drs. H. Syahril Bardin, M.Si. selaku pembimbing II.
Stomata merupakan celah pada daun sebagai tempat keluar masuknya gas CO2, O2, dan uap air. CO2 dari atmosfer yang masuk melalui stomata daun, selanjutnya difiksasi menjadi gula di dalam kloroplas. Produksi gula yang berlebih dari proses fotosintesis, akan disimpan tumbuhan menjadi biomassa berupa batang, akar, daun, buah, bunga dan biji, sehingga tumbuhan memiliki peran penting bukan hanya sebagai produsen dalam biosfer namun juga sebagai pengontrol konsentrasi CO2 atmosfer.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kerapatan stomata, serapan CO2 dan hubungan kerapatan stomata terhadap serapan CO2 pada Ulin (Eusideroxylon zwageri) dan daun Angsana (Pterocarpus indicus) di Universitas Mulawarman. Jenis penelitian yang digunakan oleh penelitian adalah penelitian kuantitatif ex-post facto dengan pendekatan laboratorik. Teknik pengambilan sampel dengan metode sensus non-destructive sampling dan teknik pengumpulan data dengan cara; observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Sampel yang digunakan adalah sembilan pohon Ulin (Eusideroxylon zwageri) dan sembilan pohon Angsana (Pterocarpus indicus) yang terdapat di Jl. Ki Hajar Dewantara, Jl. Penajam, dan kawasan jogging track kampus Gunung Kelua Universitas Mulawarman. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kerapatan stomata Ulin (Eusideroxylon zwageri) adalah 132,48-280,25/mm2 dan Angsana (Pterocarpus indicus) adalah 50,96-249,68/mm2 . Nilai serapan CO2 pada Ulin (Eusideroxylon zwageri) adalah 85,44-2628,77 kg CO2. Nilai serapan CO2 Angsana (Pterocarpus indicus) adalah 810,28-4601,61 kg CO2.
Hasil analisis data dengan menggunakan Uji Correlation Pearson menunjukkan nilai signifikansi dari masing-masing spesies lebih besar dari 0,05 (Ulin sebesar 0,156 dan Angsana sebesar 0,395). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kerapatan stomata dengan serapan CO2 pada Ulin (Eusideroxylon zwageri) maupun pada Angsana (Pterocarpus indicus) yang terdapat di Kampus Gunung Kelua Universitas Mulawarman.
Kata kunci: Ulin (Eusideroxylon zwageri), Angsana (Pterocarpus indicus) kerapatan stomata, serapan CO2
Ketersediaan
Detail Information
Judul | HUBUNGAN KERAPATAN STOMATA TERHADAP SERAPAN KARBONDIOKSIDA (CO2) DAUN ULIN (Eusideroxylon zwageri) DAN ANGSANA (Pterocarpus indicus) DI KAMPUS GUNUNG KELUA UNIVERSITAS MULAWARMAN (Sebagai Penunjang Sumber Belajar Materi Perubahan Iklim pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X SMA/ MA) |
---|---|
Pengarang | Zahra Kurnia Husna - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI ZAH h 2020 |
Subyek | Ulin, Angsana, Stomata, dan Serapan Karbon kerapatan stomata, serapan CO2 Angsana (Pterocarpus indicus) Ulin (Eusideroxylon zwageri) |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2020 |
Penerbit | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan |
Jurusan | PENDIDIKAN MIPA |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY