Antonius Tristanto, Peran Dinas Kesehatan dalam Penanggulangan Wabah Difteri di Kelurahan Bandara Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda di bawah bimbingan Bapak Dr. Erwin Resmawan, M.Si dan Ibu Melati Dama, S. Sos, M. Si. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan peran Dinas Kesehatan dalam penanggulangan wabah difteri di Kelurahan Bandara Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda dan untuk mengidentifikasi faktor pendukung peran Dinas Kesehatan dalam penanggulangan wabah difteri di Kelurahan Bandara Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda. Jenis penelitian yang dilakukan dengan deskriptif kualitatif. Fokus penelitian terdiri dari : penetapan status KLB (Kejadian Luar Biasa), Outbreak Response Immunization (ORI) / Gerakan Imunisasi Cegah Difteri (GICD), pemberi dana, pelaksanaan ORI (Outbreak Response Immunization) di Kelurahan Bandara Kota Samarinda, penyuluhan pencegahan difteri di Kelurahan Bandara, penanggulangan penderita difteri di Kelurahan Bandara, dan faktor penghambat peran Dinas Kesehatan dalam penanggulangan wabah difteri di Kelurahan Bandara Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah Teknik analisis data model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanggulangan difteri yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Samarinda sudah optimal, yang dapat di identifikasi dari halhal berikut : Peran Dinas Kesehatan Kota sebagai regulator melalui penetapan dan penebitan status KLB (Kejadian Luar Biasa) difteri di Kota Samarinda dengan wilayah Kelurahan Bandara dan 10 (sepuluh) Kelurahan lainnya di Kota Samarinda sebagai wilayah persebaran wabah difteri. Dinas Kesehatan Kota sebagai Regulator dengan menginsruksikan kepada puskesmas-puskesmas di Kota Samarinda untuk melakukan ORI/GICD 3 (tiga) putaran yaitu pada bulan januari, maret, dan september 2018. Dinas Kesehatan sebagai pemberi dana dengan menyalurkan dana ke seluruh puskesmas ada di Kota Samarinda yang bersumber dari DAK Non Fisik Bidang Kesehatan yang dialokasikan untuk operasional kegiatan promotif dan preventif selama masa KLB difteri. Penyelenggaraan imuniasasi massal ORI/GICD secara serentak di Kelurahan Bandara sangat didukung oleh masyarakat Kelurahan Bandara. Pelaksanaan pemberian. Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan memberikan wawasan tentang bagaimana menditekesi gejala difteri dan penerapan perilaku pola hidup bersih dan sehat untuk masyarakat Kelurahan Bandara. Masyarakat Kelurahan Bandara yang terinfeksi difteri diberikan rujukan ke RSUD AW Sjahranie agar mendapatkan tindakan penyembuhan yang optimal dari pihak rumah sakit. Kurangnya tenaga pelayanan imunisasi dan penolakan imunniasi dari orang tua menjadi faktor penghambat dalam penyelenggaraan pencegahan difteri di Kelurahan Bandara.
Kata Kunci : Peran, Dinas Kesehatan, Penanggulangan wabah difteri.