Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Group Investigation (GI) dan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) pada materi reaksi redoks di SMA Budi Luhur Samarinda. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi, dengan desain Posttest Only Non-equivalent Control Group Design. Sampel penelitian diambil secara Teknik sampling jenuh, yakni kelas X IPA 1 dan X IPA 2. Kelas X IPA 1 digunakan sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas X IPA 2 digunakan sebagai kelas eksperimen 2. Data penelitian ini berupa nilai hasil belajar siswa dan aktivitas siswa. Nilai hasil belajar siswa diperoleh dari masing-masing 30% nilai post-test pertemuan 1 dan 2 serta 40% nilai ulangan harian. Hasil belajar kelas eksperimen 1 memiliki nilai 85,42 sedangkan hasil belajar kelas eksperimen 2 dengan nilai 85,08. Setelah dilakukan uji t diperoleh bahwa thitung < ttabel, yang dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran GI dan model pembelajaran CPS pada materi reaksi redoks di SMA Budi Luhur Samarinda. Sedangkan aktivitas siswa dihitung menggunakan skala Likert, diperoleh nilai aktivitas siswa kelas eksperimen 1 pada pertemuan 1 dan 2 berturut-turut sebesar 84,3% dan 85,2%, kemudian untuk nilai aktivitas siswa kelas eksperimen 2 pada pertemuan 1 dan 2 berturut-turut sebesar 87,1% dan 87,9%.