Apriliantina Putribarafike, 2020.
Pra Rancangan Pabrik Tepung Pati Jagung (Maizena) dengan Proses Wet Milling Kapasitas 30.000 Ton/Tahun


Tepung Maizena merupakan bahan yang memiliki fungsi salah satunya digunakan sebagai bahan pengental untuk saus maupun makanan berkuah serta sebagai pemanis (sirup jagung dan pemanis lainnya), pelembut tekstur pada makanan pudding, sebagai filler atau bahan pengisi pada produk kertas dan kardus, serta sebagai bahan pembuatan bioplastik. Pabrik Tepung Pati Jagung (Maizena) dengan kapasitas 30.000 ton per tahun direncanakan beroperasi selama 330 hari per tahun. Proses pembuatan tepung maizena dilakukan dengan proses wet milling atau dengan penggilingan basah.

Pada proses wet milling ini, biji jagung dipisahkan dari impurities dengan screen, menuju tangki steeping untuk dilakukan perendaman dengan pemanasan yaitu dengan air dan Na2S2O5 0,2% agar memudahkan proses pemisahan selanjutnya. Keluaran dari perendaman menuju hammer mill untuk penggilingan basah, kemudian dipisahkan dari lembaga yang mengandung sebagian besar lemak dengan hydrocyclone. Penggilingan basah kedua dengan disk mill kemudian dipisahkan dari kulit yang mengandung serat dengan screen. Pemurnian dari kandungan protein jagung pada centrifuge. Pengeringan produk untuk mengurangi kadar air hingga 10% dengan spray dryer.

Unit utilitas yang terdapat pada pabrik yaitu unit penyedia dan pengolahan air dengan kebutuhan sebesar 30.676,5514 kg/jam, unit penyedia steam dengan kebutuhan sebesar 4.953,9082 kg/jam, unit pembangkit listrik dengan kebutuhan sebesar 1.378,20 kW dan unit penyedia bahan bakar dengan kebutuhan sebesar 440,87 L/jam.

Kebutuhan bahan baku biji jagung sebanyak 6.819,6132 kg/jam, sodium metabisulfite (Na2S2O5) sebanyak 27,0057 kg/jam. Pabrik ini direncanakan akan didirikan di kecamatan Talisayan kabupaten Berau, Kalimantan Timur dengan luas 40.451 m2 dan jumlah karyawan 154 orang. Dan bentuk perusahaan yang dipilih yaitu Perseroan Terbatas (PT).

Total Capital Investment yang digunakan yaitu sebesar $ 27.554.545,6980 dan Total Production Cost dibutuhkan yaitu sebesar $ 36.804.907,6429. Berdasarkan hasil perhitungan analisa ekonomi ekonomi, diperoleh POS sebelum dan sesudah pajak yaitu sebesar 6,31% dan 4,73%. POT sebelum dan sesudah pajak yaitu sebesar 4,85 tahun dan 5,57 tahun, BEP 52%, SDP sebesar 21% dan IRR sebesar 23,43%.