MUHAMMAD JALALUDDIN. Pola dan Dinamika Komunitas Kupu-kupu Hutan Sekunder Muda Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman (dibimbing oleh Harmonis dan Rachmat Budiwijaya Suba) Kupu-kupu merupakan bagian dari keanekargaman hayati yang terdapat di hutan sekunder muda, termasuk pada Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman yang mayoritas terdiri dari hutan sekunder muda. Keberadaan dan karakteristik khas kupu-kupu di habitat ini belum banyak diungkap secara ilmiah, oleh karenanya topik ini menjadi menarik untuk dikaji dan digali informasinya. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pola kupu-kupu hutan sekunder muda melalui indeks diversitas, komposisi taksonomi, indeks kemerataan, jenis-jenis dominan, biogeografi kupu-kupu dan dinamika kupu-kupu dalam kurun waktu 2 tahun terakhir. Studi lapangan dilakukan di 3 lokasi yang merupakan hutan sekunder muda. Pengumpulan spesimen kupu-kupu dengan menggunakan jaring serangga dan perangkap berumpan, pada bulan Februari dan Juli 2018 yang merupakan pola waktu yang merepresentasikan lazimnya musim kemarau dan penghujan. Dari hasil penelitian berhasil dikumpulkan 52 jenis dari 427 individu kupu-kupu yang terdiri dari 6 famili. Berdasarkan perhitungan indeks ShannonWiener semua lokasi memiliki keanekaragam yang tinggi (3,0 - 3,4). Jenis kupukupu dari Famili Nymphalidae merupakan yang paling dominan. Dari parameter lainnya kemerataan kupu-kupu terbilang tinggi berkisar antara 86% - 91%. Terdapat 19 jenis kupu-kupu yang merupakan jenis utama di lokasi penelitian. Dua jenis diantaranya merupakan jenis penciri khusus yaitu Mycalesis anapita dan Koruthaialos rubecula, yang menunjukkan ketiga lokasi penelitian merupakan hutan sekunder muda yang sedang menuju ke arah hutan sekunder tua. Sementara dari biogeografi kupu-kupu tidak ditemukan jenis kupu-kupu endemik pada hutan sekunder muda dan menunjukan sebaran luas hingga sedang, dengan kecenderungan pada jenis Oriental dan Paparan Sunda. Dinamika kupu-kupu dalam kurun waktu 2 tahun terakhir berdasarkan periode waktu pengambilan data memperlihatkan tingkat kekerabatan yang secara jelas memiliki persamaan dan belum menunjukkan perubahan secara signifikan. Kendati demikian terdapat petunjuk adanya dinamika ke arah suksesi ekosistem hutan dengan nilai indeks kesamaan Morishita-Horn pada Juli 2018 dibawah ambang batas yaitu < 50%. Kemudian dinamika komunitas kupu-kupu berdasarkan pola musim memiliki persamaan dalam kurun waktu 2017 - 2018 masih belum terdapat perubahan komunitas kupu-kupu di HPFU dengan indeks Sørensen >40% dan Morishita-Horn >50%.
Kata Kunci: Kupu-kupu, Lepidoptera, Hutan Sekunder Muda, Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Unmul