Kegiatan manajemen komunikasi berperan penting dalam keberhasilan sebuah program, tak terkecuali program pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur di Indonesia dilakukan secara masif, termasuk penanganan kawasan kumuh melalui program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang dilaksanakan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim). Salah satu kawasan yang dijadikan tujuan penanganan kumuh adalah Kampung Warna Warni Ketupat di Kelurahan Masjid yang memiliki luasan kumuh terluas di Kota Samarinda. Disperkim dalam program Kotaku melaksanakan beberapa kegiatan manajemen komunikasi yang berpengaruh pada keberhasilan ini mulai dari penetapan, pendataan yang melibatkan masyarakat hingga pendanaan yang bekerjasama dengan berbagai pihak. Sehingga, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis proses manajemen komunikasi Disperkim dalam program Kotaku di Kampung Warna Warni Ketupat yang berhasil menjadi kampung percontohan pada program Kotaku di Indonesia. Jenis penelitian adalah kualtatif deskriptif. Metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Key informan dalam penelitian ini adalah Kepala Seksi Pendataan dan Perencanaan Kawasan Permukiman dan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Samarinda. Teknik analisis data menggunakan model analisis Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen komunikasi Disperkim dalam Program Kotaku di Kampung Warna Warni Ketupat Samarinda telah dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu mendefinisikan masalah, perencanaan dan pemrograman, mengambil tindakan dan berkomunikasi serta mengevaluasi program. Secara keseluruhan tahapan telah terlaksana, namun ada beberapa hal minor yang harus diperbaiki demi kesempurnaan program. Diharapkan hasil penelitian ini akan mempermudah Disperkim dalam membangun Komunikasi dengan masyarakat.