Postur kerja yang tidak ergonomis dapat menimbulkan keluhan sakit pada pekerja, kerugian bahkan kecelakaan pada karyawan. Hasil observasi di PT. Antasari Rezafaisal Jaya, Samarinda menunjukkan posisi postur tubuh aktivitas pekerjaan di gudang ini mengalami berbagai macam keluhan akibat postur kerja yang di lakukan oleh para pekerja, untuk menyelesaikan masalah tersebut di butuhkan tindakan ataupun penerapan ergonomi dengan menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA). Hasil pengukuran Nordic Body Map (NBM) diurutkan dari yang memiliki skor individu terbesar ke yang terkecil adalah Sugeng dengan skor 89, Jarwo dengan skor 87, Prapto dengan skor 85, Sutris dengan skor 84, dan Fijaka dengan skor 83. Skor yang didapatkan dari pengukuran NBM dijadikan acuan untuk memilih objek pengamatan REBA, dengan memilih 3 skor terbesar. Hasil pengukuran skor akhir REBA pekerja pada aktivitas mengangkat karung pupuk adalah 9 dengan tingkat resiko tinggi. Aktivitas melempar karung pupuk memiliki skor akhir adalah 11 dengan tingkat resiko sangat tinggi,. Aktivitas penyusunan karung skor akhir adalah 4 dengan tingkat resiko sedang dan penyusunan pupuk skor akhir adalah 12 dengan tingkat resiko sangat tinggi. Dari hasil di atas postur kerja di PT. Antasari Rezafaisal Jaya, Samarinda terbilang masih tidak ergonomis dengan masing-masing tingkat resiko untuk setiap aktivitas. Usulan perbaikan untuk meminimalisir postur kerja yang tidak ergonomis adalah dengan memberikan saran penggunaan forklift untuk aktivitas perpindahan pupuk dan mengurangi beban yang diterima pekerja. Selain penggunaan alat, usulan perbaikan juga pada perubahan tahapan pengangkatan secara manual yang bisa mengurangi skor dan resiko yang diakibatkan postur kerja yang telah dilakukan selama ini oleh pekerja.

Kata Kunci : Ergonomi, Postur Kerja, REBA, Nordic Body Map, Pupuk.