Tumbuhan pecut kuda adalah salah satu tumbuhan dari genus Stachytarpheta yang banyak ditemukan di daerah tropis, termasuk Indonesia. Di Indonesia tumbuhan ini ditemukan di Kalimantan Timur yang tumbuh secara liar. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui jenis metabolit sekunder, tingkat toksisitas dan akitivtas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes dari daun Pecut kuda (Stachytarpheta jamaicenesis (L.) Vahl). Hasil uji fitokimia menunjukkan ekstrak daun pecut kuda pada fraksi n-heksana mengandung flavonoid, kuinon dan steroid, fraksi etil asetat mengandung alkaloid, steroid, saponin, flavonoid dan kuinon dan pada fraksi metanol mengandung fenolik flavonoid, kuinon dan saponin. Hasil uji toksisitas terhadap larva udang Artemia salina L pada fraksi n-heksana, etil asetat dan metanol diperoleh nilai LC50 (Lethal Consentration 50%) sebesar 0,036 ppm, 5,24 ppm dan 29,51 ppm, secara berturut-turut. Berdasarkan nilai LC50 dapat disimpulkan bahwa ketiga fraksi bersifat sangat toksik terhadap udang A. salina L akan tetapi yang paling toksik adalah fraksi n-heksana (LC50 = 0,036 ppm). Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes pada fraksi n-heksana, etil asetat dan metanol diperoleh nilai Diameter Daya Hambatan (DDH) dengan konsentrasi terendah yaitu 62,5 ppm berturut-turut sebesar 12,92 mm, 13,42 mm, dan 7,9 mm. Berdasarkan nilai diameter daya hambatan dapat disimpulkan bahwa ketiga fraksi bersifat antibakteri terhadap P. acnes akan tetapi nilai MIC (Minimum Inhibitory Concentration) yang paling aktif yaitu pada fraksi etil asetat sebesar 13,42 mm.
Kata Kunci : Pecut Kuda, Stachytarpheta jamaicenesis (L.) Vahl), Toksisitas, Aktivitas Antibakteri, Propionibacterium acnes