NUR MUHAMMAD ARSYAD. Performa Perakaran Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) Pada Fase Generatif Terhadap Tingkat Kepadatan Media Tanam. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, 2020. (dibawah bimbingan Odit Ferry Kurniadinata dan Bambang Supriyanto)
Pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap buah tomat terus meningkat. Buah tomat menjadi salah satu komoditi utama dalam industri pangan baik untuk dikonsumsi segar maupun olahan. Tingginya permintaan mendorong terjadinya intensifikasi dan ekstensifikasi dalam sistem pertanian budidaya tanaman tomat. Budidaya tanaman tomat membutuhkan kondisi lahan dan media tanam tanah yang lempung berpasir dengan kesuburan yang baik, mengandung unsur hara dan bahan organik yang banyak serta kemampuan drainase yang baik. Kondisi lahan yang sesuai menjadi salah satu faktor penting dalam proses pertumbuhan tanaman tomat khususnya pada jaringan akar tanaman. Namun saat ini hanya terdapat sedikit informasi mengenai perkembangan akar menyebabkan kurangnya ketersediaan referensi mengenai hubungan antara media tanam dan perkembangan akar tanaman yang dapat menjadi potensi untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman tomat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh tingkat kepadatan media tanam terhadap performa sistem perakaran tanaman tomat pada fase generatif dan mengetahui tingkat kepadatan manakah yang menunjukkan performa sistem perakaran tanaman tomat terbaik pada fase generatif.
Penelitian ini dilakukan di kebun petani Kecamatan Samarinda Utara Provinsi Kalimantan Timur dari akhir bulan Februari sampai Juni 2020. Percobaan dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat taraf perlakuan dan diulang sebanyak enam kali. Perlakuan dalam penelitian ini adalah campuran komposit media tanam yang terdiri atas tanah dan sekam. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan diuji lanjut menggunakan uji beda nyata terkecil (BNT) dengan taraf 5%.
Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kepadatan media tanam campuran sekam dan tanah berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 52 HSPT, jumlah percabangan umur 72 HSPT, tinggi dan diameter batang tanaman pada umur 52, 72, dan 82 HSPT, jumlah bunga, berat segar akar umur 72 dan 82 HSPT, total panjang akar pada umur 72 dan 82 HSPT, serta berat kering akar pada umur 52, 72, dan 82 HSPT. Nilai total panjang akar terbaik didapatkan dari perlakuan sekam 25% dan 0%. Perlakuan sekam 0% menunjukkan pola pertumbuhan terbaik pada akar tanaman tomat pada fase generatif.
Kata Kunci: performa tanaman, kepadatan tanah, pori tanah, fase generatif, buah tomat.