Belian bawo, mengalami perubahan dari tahun 1998-2018, dalam kurun waktu 20 tahun, Belian Bawo mengalami beberapa perubahan dan mulai langka dikalangan Suku Dayak Benuaq di Desa Jengan Danum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah dan Perkembangan tarian Belian Bawo (1998-2018), peran masyarakat dalam mengenalkan dan melestarikan tarian Belian Bawo dan mengetahui kendala yang dihadapi, Penelitian ini termasuk jenis penelitian Sejarah, dengan pendekatan kualitatif deskriptis. Fokus penelitian untuk mengetahui sejarah dan perkembangan tarian Belian Bawo, peran masyarakat dalam mengenalkan dan melestarikan tarian Belian Bawo serta kendala yang dihadapi. Sumber data yang digunakan yaitu sekunder dan primer. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data mengunakan pengumpulan, reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa, tari Belian Bawo di Desa Jengan Danum pada tahun 1998 masih memakai pedoman-pedoman yang di anjurkan oleh para pendahulu suku Dayak, kemudian tahun 2018 tarian Belian Bawo mengalami perubahan dari segi sarana dan fungsi. Peran masyarakat dalam mengenalkan dan mengenalkan tarian Belian Bawo di Desa Jengan Danum masih kurang. Peran masyarakat Dayak Benuaq masih begitu kecil karena terkendala masalah kemajuan teknologi yang tidak bisa dihindarkan.
Kata Kunci : Tarian Belian Bawo, Dayak Benuaq