Indeks LQ45 adalah pasar saham di BEI yang terdiri dari 45 saham perusahan dengan tingkat liquiditas yang paling tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar serta lolos seleksi menurut beberapa kriteria pemilihannya. Pergantian saham dilakukan setiap enam bulan sekali yaitu pada awal bulan februari dan agustus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar Kurs Dollar (USA) terhadap Indeks Harga Saham LQ45 di BEI. Inflasi, Suku Bunga, dan Kurs (X1,X2,X3) sebagai variabel independen sedangkan indeks harga saham LQ45 (Y) menjadi variabel dependen. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulanan dari bulan Januari 2014 sampai dengan Desember 2018 yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Berganda dengan bantuan software statistik SPSS versi 22. Hasil pengujian dengan Uji F menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara inflasi, dan suku bunga, dan kurs terhadap indeks harga saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan hasil pengujian dengan Uji t menunjukkan bahwa secara parsial variabel inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia, sedangkan variabel suku bunga dan kurs berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Bagi investor yang akan melakukan investasi sebaiknya mempertimbangkan aspek inflasi, suku bunga, dan kurs untuk memperhatikan dan memproyeksikan fluktuasi indeks harga saham yang akan terjadi. Investor dapat melakukan analisis ekonomik secara seksama supaya dapat mengantisipasi inflasi, suku bunga, dan kurs sehingga dapat memperoleh keuntungan serta memperkecil risiko dalam melakukan investasi pada saham Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia.
Kata Kunci : Inflasi, Suku Bunga, Kurs,dan Indeks harga Saham LQ45.