Air merupakan kebutuan dasar bagi makhluk hidup dan sangat penting bagi kehidupan manusia. Seiring dengan pertambahan penduduk yang pesat, menyebabkan tingkat aktivitas dan pemakaian air juga meningkat. Tidak terlepas dari itu, PT. X sebagai perusahaan pertambangan juga menghasilkan limbah domestik, yang harus diolah sebelum dibuang ke lingkungan. Sehingga dibutuhkan perancangan instalasi pengolahan air limbah domestik, khususnya di PT. X.

Pengambilan sampel air limbah domestik greywater dan blackwater di PT. X diambil dari inlet tangki septik yang terdapat di PT. X. Dari hasil analisa air limbah tersebut, maka ditetapkan alternatif pengolahan berdasarkan aspek teknis dan non teknis. Setelah menetapkan perancangan IPAL, maka dihitung neraca massa instalasi yang terpilih dan dibuat detail engineering design dan rancangan anggaran biayanya.

Debit air limbah yang dihasilkan di PT. X sebesar 20,4 m3/hari. Karakteristik air limbah domestik diketahui bahwa nilai pH limbah bernilai 5,9, BOD sebesar 289 mg/L, COD sebesar 887 mg/L, TSS sebesar 814 mg/L, kandungan minyak dan lemak sebesar 0,137 mg/L, amonia sebesar 3,67 mg/L, dan total coliform sebanyak 24000 MPN/100 mL. Dari data tersebut, ditetapkan 2 alternatif, yakni alternatif pertama menggunakan sistem biofilter anaerob-aerob dan alternatif kedua menggunakan sistem kolam stabilisasi. Kedua alternatif tersebut dinilai berdasarkan aspek teknis dan non teknis yang sesuai dengan keadaan di PT. X dan yang terpilih ialah sistem biofilter anaerob-aerob. Rancangan anggaran biaya yang dibutuhkan untuk membangun instalasi pengolahan air limbah domestik di PT. X ini sebesar Rp 367.333.991,80.