Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana perkembangan Islam di Kesultanan Gunung Tabur. Selain itu penelitian ini juga dimaksudkan untuk menjelaskan bagaimana penyebaran Islam di Kesultanan Gunung Tabur, serta dampak dari perkembangan Islam di Kesultanan Gunung Tabur. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian sejarah. Adapun metode yang digunakan yaitu metode sejarah dengan tahapan yaitu Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Fokus penelitian membahas tentang Perkembangan Islam di Kesultanan Gunung Tabur dan dampak perkembangan Islam dalam bidang pemerintahan, sosial ekonomi dan sosial budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan Islam di Kesultanan Gunung Tabur terjadi Pada masa pemerintahan Sultan Aji Kuning Gazi Mahyuddin sebagai sultan pertama di Kesultanan Gunung Tabur. Meski pada saat itu pemerintahan dikuasai oleh Belanda peraturan kesultanan yang dikenal dengan Pemattang Ammas tetap dipegang dan dijalankan secara baik. Pada masa pemerintahan Sultan Aji Kuning Gazi Mahyuddin, beliau mengangkat beberapa ulama yang dikenal dengan pegawai 12. Pegawai 12 ini sendiri terdiri dari 4 orang imam, 4 orang khatib. Dampak dari perkembangan Islam ini sendiri yang pertama, dapat dilihat dari bidang Pemerintahan yang dimana setiap peraturan atau kebijakan yang dibuat oleh sultan harus berdasar atas syariat Islam. Kedua, dibidang Sosial Ekonomi, jaringan perdagangan pada saat itu cukup luas banyak para pedagang dari kesultanan lain seperti kesultanan Bulungan dan Sulu yang berdagang di Kesultanan Gunung Tabur. Dalam sistem perdagangan juga sangat dilarang adanya riba. Ketiga, dibidang sosial budaya, kebudayaan yang ada di kesultanan pada saat itu ada tari jappin yang diiringi dengan gambus, marwas dan gong serta senandung pantun yang berisikan nasehat. Setelah itu ada kuntau yaitu ilmu bela diri. Dan yang terakhir ada Tepung Tawar yang merupakan sebuah ritual yang bertujuan untuk keselamatan.
Kata Kunci: Perkembangan Islam, Kesultanan Gunung Tabur.