Selama pertumbuhan pohon penghasil kayu mengalami pengaruh lingkungan sehingga menimbulkan kelainan berupa cacat-cacat kayu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan nilai MoE dan MoR pada kayu gelam (Melaleuca spp) dengan mata kayu sehat yang diukur berdasarkan jumlah dan diameter mata kayu pada tiap sisi, serta menghitung rasio kekuatan kayu. Pembuatan sampel berdasarkan ASTM D 143-2005 sebanyak 15 sampel. Pengukuran diameter dan jumlah mata kayu sehat dilakukan pada semua permukaan setiap sampel berdasarkan ASTM D 245. Analisis data menggunakan regresi linear berganda. Hasil pengkuran didapat bahwa rata-rata setiap sampel terdapat 3,46 buah mata kayu sehat dengan diameter rata-rata 8,64mm. Hasil analisis menunjukkan hubungan antara jumlah dan diameter mata kayu sehat terhadap MoE adalah sedang dengan nilai R = 0,562 dan koefisien determinasi R2 = 0,315. Sedangkan hubungan antara jumlah dan diameter mata kayu sehat terhadap MoR adalah sangat rendah dengan nilai R 0,146 dan koefisien determinasi R2 0,021. Rasio kekuatan gelam karena kehadiran mata kayu sehat rata-rata sebesar 82,25. Mata kayu sehat pada kayu gelam dapat diabaikan dan tidak menjadi permasalahan jika digunakan sebagai material pendukung dalam konstruksi bangunan. Penggunaan kayu gelam di Kalimantan. sebaiknya lebih efektif, bukan hanya digunakan sebagai penyangga sementara.
Kata Kunci: gelam (Melaleuca spp), mata kayu sehat, MoE dan MoR.